Gandeng 2 Perusahaan Perancis, Pembangunan MRT Bunderan HI–Harmoni Tengah Lakukan Pengeboran Bawah Tanah

- 25 Mei 2022, 11:30 WIB
ini tengah dilakukan pengeboran pada kedalaman 20 meter m Saat enggunakan mesin bor terowongan di bawah Jalan MH Thamrin
ini tengah dilakukan pengeboran pada kedalaman 20 meter m Saat enggunakan mesin bor terowongan di bawah Jalan MH Thamrin /maghfur/ant

POSJAKUT – Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar mengatakan progres pembangunan MRT Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI-Harmoni saat ini mencapai 38,1 persen. 

Menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar saat ini tengah dilakukan pengeboran pada kedalaman 20 meter menggunakan mesin bor terowongan (tunnel boring machine/TBM) bawah tanah  Jalan MH Thamrin. 

"Progres CP 201 sampai hari ini sudah 38,1 persen dengan kedalaman 20 meter di bawah Jalan MH. Thamrin, yang mana ini merupakan titik awal pengeboran menggunakan tunnel boring machine MRT Fase 2A," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar seperti dikutip dari Antara Rabu 25 Mei 2022.

Baca Juga: Mulai Hari Ini PT MRT Perpanjang Waktu Opearasional dari Pukul 05.00 WIB sampai 23.00 WIB

William menjelaskan  MRT mendatangkan mesin bor terowongan sebanyak dua unit yang difabrikasi di salah satu perusahaan multinasional Jepang, Kawasaki Heavy Industries di Hangzhou, Tiongkok. 

TBM pertama yang tiba pada Desember 2021 lalu saat ini dipersiapkan untuk pekerjaan "main drive" terowongan Bundaran HI-Thamrin, sedangkan TBM kedua tiba di lokasi pekerjaan Stasiun Monas sedang dalam tahap perakitan.

William menjelaskan, pembangunan MRT Jakarta Fase 2A rute Bundaran HI-Harmoni ditargetkan rampung pada Maret 2025, sedangkan rute Harmpni-Kota ditargetkan pada Agustus 2027.

Baca Juga: PT MRT Jakarta Catat Peningkatan Jumlah Penumpang hingga 181 Persen pada Lebaran Tahun Ini

William mengatakan akan ada tujuh stasiun yang dibangun dalam pekerjaan MRT Fase 2A, yakni Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar Glodok dan Kota. 

William menyebut pekerjaan MRT Fase 2 lebih menantang karena melintasi bangunan cagar budaya,  seperti Menara Jam Thamrin dan sehingga harus diperhitungkan agar tetap terkonservasi dengan baik. Menara Jam Thamrin, kini sudah direlokasi di kawasan proyek Stasiun Monas.

Dikatakan, pengerjaan proyek tersebut harus mempertimbangkan banyaknya bangunan cagar budaya dari Thamrin sampai Kota, ssemua pembangunannya dilakukan dengan memerhatikan kelestarian kota.

Baca Juga: TransJakarta, PT MRT Jakarta, dan PT LRT  Jakarta Lakukan Penyesuaian Layanan Standar PPKM Level 3

Seperti diketahui,  pembangunan MTR Fase 2 melewati wejumlah  objek vital negara, seperti Monas, gedung-gedung kementerian, hingga Istana Negara. Oleh sebab itu, aktivitas saat proyek berlangsung dan selesai, harus memperhitungkan kondisi lalu lintas. 

Dengan kedalaman 20-30 meter di bawah tanah, kondisi tanah yang labil juga menjadi perhatian khusus agar pembangunan stasiun MRT tetap berjalan sesuai target. Untuk memuluskan proyek ini, PT MRT menggandeng dua perusahaan industri perkeretaapian asal Prancis, yakni Alstom dan Thales. 

Baca Juga: Pengelola Angkutan Sekolah Berkolaborasi dengan PT MRT Segera Realisasikan Layanan Transportasi Terintegrasi

Penandatanganan nota kesepahaman dengan dua perusahaan besar di bidang industri perkeretaapian Prancis merupakan upaya MRT Jakarta menghadirkan masa depan transportasi di Indonesia.

Kerja sama MRT dengan Alstom mencakup pengembangan solusi sistem perkeretaapian yang mencakup skema pengadaan rolling stock, sinyal, infrastruktur, serta layanan MRT Jakarta. 

Sementara dengan Thales, MRT menjajaki kerja sama mencakup solusi teknologi integrasi sistem pertiketan.

Baca Juga: PT MRT Jakarta Lakukan Penyesuaian Operasional dengan Kapasitas Penumpang 100 Persen

"Dengan Alstom, kita akan melihat kerja sama untuk membangun sistem perkeretaapian perkotaan yang paling tepat untuk Jakarta, sedangkan dengan Thales, kita menjajaki aspek teknologi dan solusi teknis terkait sistem tiket dan pembayarannya untuk pengembangan MRT Jakarta selanjutnya," kata William. 

Ia menambahkan  MRT akan melihat potensi kerja sama menjadi penyedia jasa konsultasi bagi daerah lain yang ingin mengembangkan sistem transportasi publik perkotaan.

William berharap melalui pertemuan dengan pelaku industri perkeretaapian perkotaan kelas dunia ini, masa depan transportasi publik di Jakarta akan semakin baik dan Jakarta akan menjadi kota yang setara dengan kota-kota metropolitan lainnya. ***

 

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah