William menyebut pekerjaan MRT Fase 2 lebih menantang karena melintasi bangunan cagar budaya, seperti Menara Jam Thamrin dan sehingga harus diperhitungkan agar tetap terkonservasi dengan baik. Menara Jam Thamrin, kini sudah direlokasi di kawasan proyek Stasiun Monas.
Dikatakan, pengerjaan proyek tersebut harus mempertimbangkan banyaknya bangunan cagar budaya dari Thamrin sampai Kota, ssemua pembangunannya dilakukan dengan memerhatikan kelestarian kota.
Baca Juga: TransJakarta, PT MRT Jakarta, dan PT LRT Jakarta Lakukan Penyesuaian Layanan Standar PPKM Level 3
Seperti diketahui, pembangunan MTR Fase 2 melewati wejumlah objek vital negara, seperti Monas, gedung-gedung kementerian, hingga Istana Negara. Oleh sebab itu, aktivitas saat proyek berlangsung dan selesai, harus memperhitungkan kondisi lalu lintas.
Dengan kedalaman 20-30 meter di bawah tanah, kondisi tanah yang labil juga menjadi perhatian khusus agar pembangunan stasiun MRT tetap berjalan sesuai target. Untuk memuluskan proyek ini, PT MRT menggandeng dua perusahaan industri perkeretaapian asal Prancis, yakni Alstom dan Thales.
Penandatanganan nota kesepahaman dengan dua perusahaan besar di bidang industri perkeretaapian Prancis merupakan upaya MRT Jakarta menghadirkan masa depan transportasi di Indonesia.
Kerja sama MRT dengan Alstom mencakup pengembangan solusi sistem perkeretaapian yang mencakup skema pengadaan rolling stock, sinyal, infrastruktur, serta layanan MRT Jakarta.
Sementara dengan Thales, MRT menjajaki kerja sama mencakup solusi teknologi integrasi sistem pertiketan.
Baca Juga: PT MRT Jakarta Lakukan Penyesuaian Operasional dengan Kapasitas Penumpang 100 Persen
Artikel Rekomendasi