POSJAKUT -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, memperkirakan puncak hujan di wilayah DKI Jakarta jatuh pada Januari dan Pebruari 2022. Artinya bisa saja dalam kurun waktu dua bulan tersebut terjadi banjir besar di Jakarta.
Pengalaman menunjukkan banjir di Jakarta bukan sesuatu yang boleh disepelekan. Berdasarkan catatan yang ada, Jakarta pernah dilanda banjir besar beberapa kali, yaitu tahun 1918, 1960, 1979, 1996, 2002, 2007, 2013, 2015, 2018, dan 2020
Tak sedikit kerugian yang ditimbulkan akibat banjir-banjir tersebut, tak cuma kerugian harta benda tetapi puluhan nyawa manusia turut hilang bersama luapan air. Karena itu lah Jakarta hari ini menghadirkan portal www.pantaubanjir.jakarta.go.id.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Ketatkan Posko PPKM Hingga Tingkat Desa dan Kelurahan
Tujuan dari pendirian portal tersebut tentu sebagai pusat informasi terkait banjir dan cuaca di Jakarta secara lengkap yang dapat diakses langsung oleh warga kota hingga warga dapat mengantisipasi sebelum bencana datang.
LANGGAM JAKARTA akan mengajak warga dan siapapun yang tinggal di Jakarta memahami menu apa saja yang ada di portal tersebut, karena portal itu dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
Baca Juga: Angka Kebakaran di Jakarta Utara Periode Januari-Desember 2021 Turun Signifikan
Pada BERANDA pantaubanjir.jakarta.go.id tersaji berbagai informasi terkait berita banjir terkini, mulai mitigasi atau penanganan banjir di Jakarta, peringatan dini cuaca, dan prakiraan cuaca.
Peringatan dini dan prakiraan cuaca ini diharapkan dapat membantu warga untuk siaga menghadapi cuaca di Jakarta, khususnya ketika akan turun hujan dengan intensitas yang tinggi.
Pada menu DATA tersaji “Dasbor Pantau Banjir” Jakarta yang memuat data pengamatan, modeling, hingga prediksi banjir Jakarta. Terdapat beberapa dasbor data di menu ini, di antaranya, Dasbor Skenario Banjir, RW Berpotensi Genangan, dls.
Pada “Dasbor Skenario Banjir” ditampilkan prediksi dan modeling dari RW-RW yang berpotensi genangan di Jakarta. Dengan begitu warga bisa mengeatahui jika terjadi banjir harus mengungsi kemana.
Modeling potensi banjir ini dibagi menjadi tujuh skenario, yaitu akibat hujan di hulu, akibat hujan lokal, rob di utara Jakarta, hujan di hulu dan hujan lokal, hujan lokal dan rob, hujan di hulu dan rob, hujan di hulu, hujan lokal, dan rob.
Pada “Dasbor Pantau Banjir Jakarta”, terdapat data kondisi pompa dan jumlah pompa yang aktif di Jakarta, data terkait pintu air yang beroperasi di Jakarta, hingga laporan warga yang masuk terkait banjir ke Cepat Respon Masyarakat (CRM).
Baca Juga: LANGGAM JAKARTA: Ayo Kenali Teknologi Intermediate Treatment Facility Alias ITF
Sementra, pada “Dasbor Dinas Sumber Daya Air Jakarta” (DSDA) menampilkan terkait fasilitas yang dimiliki Dinas Sumber Daya Air. Tidak hanya pompa dan pintu air saja, terdapat juga nama, sistem aliran, dan panjang sungai/kali di Jakarta.
Termasuk juga jumlah dan volume masing-masing waduk di Jakarta, sumur resapan, saluran PHB (penghubung), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Instalasi Pengolahan Air (IPA), alat berat, dump truck, dan CCTV.
Pada menu “Info Banjir” terdapat berbagai informasi umum mengenai banjir di Jakarta. Pada sub menu “Tentang Banjir Jakarta”, terdapat berbagai info banjir di Jakarta.
Kemudian, di sub menu “Data Banjir Lintas Tahun” terdapat riwayat banjir dari tahun ke tahun di Jakarta, seperti berapa titik yang terdampak, berapa curah hujan, berapa jumlah korban, dan berapa titik pengungsian.
Baca Juga: Negara Eropa Dilanda Banjir Bandang Sejak Juli 2021, Bencana Terbesar Dalam 60 Tahun Terakhir
Jakarta Pantau Banjir merupakan sebuah upaya keterbukaan informasi terkait bencana banjir yang sering menimpa Jakarta. Warga dapat dengan mudah mengakses informasi terkait banjir dan mengetahui bagaimana upaya-upaya pemerintah untuk mencegah dan mengatasinya.
Pantau terus informasi terkait banjir di Jakarta melalui; pantaubanjir.jakarta.go.id ya! Minimal dengan memiliki informasi tentang banjir lebih awal, warga dapat mengantisipasi lebih baik ketimbang blank informasi. ***
Artikel Rekomendasi