Pemkot Bekasi Dianggap Tak Ada Upaya Atasi Banjir di Rawalumbu, Kali Pembuangan Sudah 20 Tahun Tidak 'Dikeruk'

3 Juni 2022, 10:20 WIB
Pemkot Bekasi Dianggap Tak Ada Upaya Atasi Banjir Tahunan di Rawalumbu. Kondisi Jembatan 3 dan Jalan Penggalang saat banjir Selasa 15 Februari 2022 lalu /Nur Aliem Halvaima /Foto: Imran Nasution - PosJakut /

POSJAKUT - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, dianggap tidak ada upaya yang dilakukan selama ini dalam upaya mengatasi banjir yang terjadi setiap tahun di Rawalumbu.

"Pemerintah Kota Bekasi ternyata belum bisa mengatasi banjir di Rawalumbu," kata H. Imran Nasution, salah satu warga Perumnas Rawalumbu kepada POSJAKUT, Jumat 3 Juni 2022.

Sampai saat ini, kata Imran Nasution, Pemerintah Kota Bekasi yang saat ini dipimpin oleh Tri Adhianto sebagai Plt Walikota, belum mampu mengatasi banjir yang setiap tahun terjadi di Rawalumbu. 

Menurut wartawan senior dari mantan koran Mitra Desa (Pikiran Rakyat Bandung Grup), faktor banjir di pemukimannya di Rawalumbu karena berbagai faktor.

Baca Juga: Perumahan Rawalumbu Kota Bekasi Banjir Lagi, Setiap Tahun Tergenang

Selain karena insentitas curah hujan yang cukup cukup tinggi, juga karena saluran pembuangnya yang tidak memadai. 

"Sejak perumahan Rawalumbu dibangun 20 tahun lalu, sampai sekarang saluran pembuangnya tak pernah 'dikeruk' atau dinormalisasi," kata Imran, yang juga mantan crew Radio Dakta FM Kota Bekasi ini.

Sejumlah warga penghuni Perumnas Rawalumbu, membenarkan hingga saat ini banyak lumpur yang mengendap sehingga saluran semakin dangkal. 

Banjir pun semakin parah karena rendahnya kesadaran masyarakat yang masih membuang sampah ke kali. 

Baca Juga: BANJIR LAGI! Perumnas Rawalumbu Bekasi Sejak Dibangun, Saluran Pembuangan Tak Pernah Dinormalisasi

Ironisnya lagi, kata mantan crew Radio Dakta FM Kota Bekasi ini, sampah yang dibuang tidak saja sampah rumah tangga tapi juga ada bantal, kasur, yang tak terpakai. 

Sehingga "sampah" rumah tangga tersebut menyumbat gorong gorong. Belum lagi kayu-kayu yang seenaknya dibuang ke kali.

Sekedar diketahui, pantauan POSJAKUT Kamis malam 2 Juni 2022, Rawalumbu atau dikenal juga dengan sebutan Perumahan Bumi Bekasi Baru (BBB) kembali banjir lagi. 

Jalan-jalan berubah menjadi aliran "sungai". Banjir mulai terjadi Kamis sore pukul 17.30 WIB seusai turun hujan. 

Baca Juga: Akibat Banjir PTUN Kabulkan Sebagian Gugatan Terhadap Gubernur Anies, dan Menolak Ganti Rugi Rp1 Miliar

"Sebenarnya hujannya tidak terlalu lebat. Tapi tiba tiba jalan-jalan perumahan Rawalumbu terutama di blok 1 sampai 6 berubah jadi sungai," kata Imran, wartawan senior mantan grup media Pikiran Rakyat Bandung ini.

Diungkapkan, sampai pukul 19.00 WIB Kamis sore, belum terlihat tanda-tanda air akan surut. Ketinggian air antara 30 cm hingga 1 meter. 

Pendangkalan Saluran Pembuangan

Menurut Imran, problem banjir, disebabkan pendangkalan saluran pembuangan. 

POSJAKUT pada Selasa 15 Februari 2022 lalu, juga menurunkan berita mengenai Perumnas Rawalumbu yang sempat kebanjiran. Menurut warga, pemukiman mereka sudah langganan banjir setiap tahun.

Baca Juga: Genangan Air Pasca Banjir di Jaktim, Butuh Waktu 2 Hari Disedot Petugas Gulkarmat

Sementara itu Wilmar Pasaribu, wartawan senior Suara Karya yang juga warga Rawalumbu, mengaku rumahnya ikut tergenang saat banjir Kamis sore 3 Juni 2022 kemarin.

Kepada POSJAKUT, Wilmar mengakui saat banjir melanda di Rawalumbu, di beberapa titik dia melihat sudah tergenang. Sehingga masalah banjir tak berkesudahan di sini. 

"Kasihanlah kami warga di sini, sudah sebagian jalannya masih conblok sejak pertama dibangun (ditambal sulam ala kadarnya), sehingga menjadi kubangan, kali buatannya pun dikuras tapi tidak pernah menyeluruh hingga tetap banjir," kata Wilmar.

Padahal, kata koordinator wartawan bidang hukum dan liputan pengadilan ini, Rawalumbu yang juga dikenal perumahan Bumi Bekasi Baru (BBB) ini tadinya dilabeli label mentereng; kota satelit, kota terpadu entah label kota mercusuar apalagi.

Baca Juga: Penyerapan Dana PEN Oleh Dinas Sumber Daya Air DKI untuk Penanggulangan Banjir Dinilai Belum Optimal

Kepada sahabatnya Imran Nasution, Wilmar menyampaikan bahwa sejak tahun lalu (2021), dirinya dan keluarganya untuk sementara sudah tertolong dari ancaman banjir, lantai rumahnya sudah ditinggikan.

"Tetapi sebagian tetangga masih kerepotan setiap turun hujan deras," kata Wilmar Pasaribu. ***

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler