Israel dan Turki Kompak Gempur Suriah, Menlu Iran: Kami Menentang Tindakan Militer Apa pun di Suriah

- 2 Juli 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi Hossein Amirabdollahian saat menyampaikan pernyataan  kutukan kepda serangan Israel ke Palestina
Ilustrasi Hossein Amirabdollahian saat menyampaikan pernyataan kutukan kepda serangan Israel ke Palestina /

POSJAKUT - Sabtu, 2 Juli 2022, Menteri Luar Negeri Iran mengutuk serangan udara Israel di Suriah kemarin dan mengatakan Teheran menentang setiap operasi militer oleh Turki di utara Suriah.

Hossein Amirabdollahian berkomentar pada awal kunjungan ke ibukota Suriah Damaskus, di mana ia diharapkan untuk membahas hubungan timbal balik dan urusan regional dengan pejabat tinggi Suriah.

Iran telah menjadi salah satu pendukung terkuat Presiden Suriah Bashar Assad, mengirim ribuan pejuang dari seluruh wilayah untuk membantu pasukannya dalam konflik 11 tahun di Suriah.

Media The Independent melaporkan bahwasanya perang telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat setengah dari populasi pra-perang negara itu sebanyak 23 juta orang mengungsi.

Baca Juga: Perusahaan Daging Milik DKI PD Dharma Jaya Buka Gerai Kedua di Kembangan Jakarta Barat

Kunjungan Amirabdollahian terjadi beberapa jam setelah Israel melakukan serangan udara di sebuah desa pesisir Suriah dekat perbatasan dengan Lebanon yang melukai dua orang, media pemerintah Suriah melaporkan.

Sementara itu, sebelumnya Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berulang kali mengatakan dia merencanakan operasi militer besar untuk menciptakan zona penyangga sedalam 30 kilometer di dalam Suriah di sepanjang perbatasan Turki.

Dia mengatakan akan melakukannya melalui serangan lintas batas terhadap pejuang Kurdi Suriah yang bersekutu dengan AS, upaya yang pernah gagal pada 2019.

“Kami memahami kekhawatiran tetangga kami Turki, tetapi kami menentang tindakan militer apa pun di Suriah,” kata Amirabdollahian, seraya menambahkan bahwa Iran sedang mencoba untuk menyelesaikan “kesalahpahaman antara Turki dan Suriah melalui dialog.”

Baca Juga: Sutradara Seo Sung Won Sajikan Drama Remaja Ultimate Weapon Alice Ini Beda Katanya!

Analis mengatakan Erdogan mengambil keuntungan dari perang di Ukraina untuk mendorong tujuannya sendiri di Suriah.

Minggu ini, Turki sepakat untuk mencabut penentangannya terhadap Swedia dan Finlandia yang bergabung dengan NATO, dengan mengatakan negara-negara Nordik telah setuju untuk menindak kelompok-kelompok yang dianggap Ankara sebagai ancaman keamanan nasional, termasuk Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan perpanjangannya di Suriah.

Turki juga menuntut agar Finlandia dan Swedia mengekstradisi buronan serta mencabut pembatasan senjata yang diberlakukan setelah serangan militer Turki tahun 2019 ke timur laut Suriah.

Baca Juga: Ketegangan meningkat di Selat Taiwan, China Memperluas Operasi Militer

Amirabdollahian mengecam Israel dengan mengatakan bahwa melalui serangan udaranya, mereka mencoba mengacaukan Suriah dan menunjukkan bahwa negara itu tidak memiliki keamanan.

Serangan Israel adalah yang pertama sejak serangan udara 10 Juni di bandara internasional di ibukota Suriah, Damaskus, yang menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan landasan pacu sehingga tidak dapat beroperasi. Bandara ditutup selama dua minggu dan penerbangan baru dilanjutkan pada 23 Juni.

Kantor berita negara SANA mengatakan pesawat tempur Israel yang terbang di atas Lebanon utara menembakkan rudal ke beberapa peternakan ayam di desa Hamidiyeh di selatan kota pesisir Tartus. Serangan itu terjadi beberapa kilometer utara perbatasan dengan Lebanon.

SANA mengatakan dua orang, termasuk seorang wanita, terluka dan ada kerusakan material.

Baca Juga: Perusahaan Daging Milik DKI PD Dharma Jaya Buka Gerai Kedua di Kembangan Jakarta Barat

Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap sasaran di Suriah selama bertahun-tahun tetapi jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu. Israel mengatakan pihaknya menargetkan pangkalan milisi sekutu Iran, seperti Hizbullah, yang memiliki pejuang yang dikerahkan di Suriah yang bertempur di pihak pasukan pemerintah Assad dan mengirimkan senjata yang diyakini ditujukan untuk milisi.

Serangan Bandara Internasional Damaskus menandai eskalasi besar dalam kampanye Israel, yang semakin meningkatkan ketegangan antara Israel di satu sisi dan Iran dan sekutu Lebanonnya, kelompok militan Hizbullah, di sisi lain.***

Editor: Abdurrauf Said


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini