Hong Kong Rombak Buku Pelajaran Sekolah: Sebut Tidak Pernah Jadi Koloni Inggris

- 28 Juni 2022, 22:00 WIB
Jumbo Floating Restaurant yang ikonik di Hong Kong terbalik dan tenggelam di Laut Natuna Utara saat sedang ditarik ke lokasi yang dirahasiakan.
Jumbo Floating Restaurant yang ikonik di Hong Kong terbalik dan tenggelam di Laut Natuna Utara saat sedang ditarik ke lokasi yang dirahasiakan. /UPI/jumbo.com.hk.

POSJAKUT - Buku-buku pelajaran Hong Kong yang baru akan mengajarkan siswa bahwa kota mereka tidak pernah dijajah Inggris, setelah perombakan mata pelajaran sekolah yang oleh pihak berwenang dianggap sebagai penyebab protes pro-demokrasi.

Menurut laporan lokal, teks-teks baru akan mengajarkan siswa bahwa pemerintah China tidak mengakui perjanjian yang menyerahkan kota itu ke Inggris setelah perang opium yang berakhir pada tahun 1997, ketika Inggris mengembalikan Hong Kong ke kendali Cina.

Karena itu teks-teks tersebut mengklaim Hong Kong tidak pernah menjadi koloni Inggris. Buku-buku baru juga mengadopsi narasi Beijing bahwa gerakan protes 2019 didorong oleh “kekuatan eksternal”, menurut laporan South China Morning Post.

Baca Juga: Vladimir Putin Akan Datang ke Puncak Pertemuan G20 di Bali, Rusia Tuai Kritik

Empat set buku teks untuk mata pelajaran studi liberal Hong Kong dirilis secara online minggu lalu untuk memilih bahan tahun ajaran baru pada bulan September. Buku-buku itu akan digunakan oleh siswa kelas empat mata pelajaran "kewarganegaraan dan pembangunan sosial".

Kurikulum itu akan digunakan sebagai pengganti kursus studi liberal yang dirancang pada tahun 2009 untuk mengajar siswa berpikir kritis.

Pada tahun 2020, kursus studi liberal ditentang oleh otoritas pro-Beijing yang menyalahkannya karena mendorong kaum muda ke arah protes dan menjanjikan perbaikan.

Kepala eksekutif saat itu, Carrie Lam, mengatakan para siswa membutuhkan perlindungan dari "keracunan" dan diberi "informasi yang salah dan bias".

Baca Juga: Jang Nara Resmi Menikah Usai Gelar Acara Tertutup, Suaminya Masih Belum Terekspose

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x