Para Ahli dari AS Ungkapkan Skenario Jika Perang Nuklir Benar-benar Terjadi antara Barat dan Rusia

- 20 Februari 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi ledakan bom atom atau nuklir yang disebut setara dengan senjata sakti di kisah Mahabharata.
Ilustrasi ledakan bom atom atau nuklir yang disebut setara dengan senjata sakti di kisah Mahabharata. /Pixabay/CristianIS /

POSJAKUT - Minggu 20 Februari 2022, Bulletin of the Atomic Scientists baru saja memperbarui Jam Kiamat menjadi tersisa 100 detik lagi. Jam Kiamat atau Doomsday Clock adalah jam simbolis yang mewakili kemungkinan risiko bencana global buatan manusia.

Dengan memanasnya hubungan antara Barat dan Rusia, menyusul dengan saling kirim ribuan pasukan ke perbatasan Ukraina sudah menjadi alasan yang cukup mengapa "kiamat" dapat terjadi 100 detik lagi.

Ketidakterbukaan antara dua kubu, di mana Rusia yang curiga akan invasi NATO jika ia tidak menaklukkan Ukraina secepatnya dan Barat yang kebingungan dengan keputusan Rusia untuk memilih jalur damai atau tidak.

Dengan meningkatnya ketakutan masyarakat global yang diwakili beberapa media-media konvensional, perang dengan senjata nuklir sangatlah mungkin. Ini adalah prospek yang telah menghantui manusia sejak awal Perang Dingin. Politisi yang dianggap terlalu terbuka terhadap kemungkinan perang nuklir akan membayar untuk keserakahan mereka.

Baca Juga: Elon Musk Tuai Kontroversi Setelah Donasi 5 Miliar Diam-diam, Extavour: Ia Tidak Peduli Pencitraan

Kemerosotan peradaban yang tampak selama bulan-bulan awal pandemi COVID-19 tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan anarki dan kehancuran yang akan terjadi setelah perang nuklir.

"Para pemimpin di seluruh dunia harus segera berkomitmen untuk memperbaharui kerjasama dalam banyak cara dan tempat yang tersedia untuk mengurangi risiko eksistensial. Warga dunia dapat dan harus bekerjasama untuk menuntut para pemimpin mereka melakukannya—dan dengan cepat. Pintu malapetaka bukanlah tempat untuk berkeliaran." Setidaknya begitu nasihat terakhir Bulletin of the Atomic Scientists lewat laman web resminya.

Salon, salah satu situs web surat kabar online AS, menghubungi beberapa narahubung. Salah satunya Hans M. Kristensen, Direktur Nuclear Information Project and Associate Senior Fellow to SIPRI dari Federasi Ilmuwan Amerika. Membahas skenario apabila perang nuklir benar-benar terjadi.

“Skenario terburuk adalah bahwa pasukan strategis pusat AS dan Rusia akan diluncurkan dengan ledakan beberapa ribu hulu ledak,” kata Kristensen, "Pertukaran nuklir yang besar tidak hanya akan membunuh jutaan orang dan mencemari daerah limbah dengan dampak radioaktif, tetapi juga berpotensi memiliki efek iklim jangka panjang."

Halaman:

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: Salon The Bulletin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x