Kebiasaan Duduk Terlalu Lama Meningkatkan Risiko Masalah Jantung

- 6 Juli 2022, 08:35 WIB
Duduk terlalu lama, berbahaya. Ilustrasi -  /Pexels/cotton bro
Duduk terlalu lama, berbahaya. Ilustrasi - /Pexels/cotton bro /tasikmalaya.pikiran-rakyat.com/

Tim peneliti menambahkan ada serangkaian bukti yang menunjukkan bahwa kebiasaan sedenter mendorong tingginya angka penyakit jantung di negara Barat.

Tim peneliti juga menemukan bahwa kombinasi antara perilaku tidak aktif dan duduk turut berkontribusi pada 8,8 persen dari semua kematian. Angka tersebut cukup mendekati angka kontribusi rokok terhadap semua kematian.

"Pesan menyeluruh yang didapatkan dari sini adalah untuk mengurangi seberapa lama Anda duduk," jelas Profesor Scott Lear dari Simon Fraser University seperti dilansir dari laman Express.co.uk, beberapa waktu lalu.

Bila kondisi mengharuskan untuk duduk, Prof Lear menganjurkan orang-orang mencari waktu lain untuk melakukan lebih banyak latihan fisik di hari yang sama.

-Baca Juga: Bertransportasi Massal Dengan TransJakarta Menjadi Gaya Hidup Milenial Jakarta, Kenapa Tidak

Untuk setiap duduk yang dilakukan selama lebih dari empat jam per hari, Prof Lear menganjurkan latihan fisik selama setengah jam. "(Penggantian ini) menurunkan risiko hingga dua persen," jawab Prof Lear.

Prof Lear mengatakan kebiasaan tidak aktif ini merupakan masalah global. Namun, masalah ini bisa diatasi dengan cara yang sederhana.

"Jadwalkan waktu untuk bangkit dari kursi merupakan awal yang baik," jelas Prof Lear.

Menurut Prof Lear, latihan fisik meski hanya dilakukan dalam waktu singkat bisa memberikan efek kesehatan yang signifikan. Efek kesehatan ini bisa didapatkan, terlepas dari ada atau tidaknya penurunan berat badan yang terjadi selama proses latihan tersebut.

Latihan fisik secara rutin juga dapat memperbaiki kondisi jantung. Hal ini bisa terjadi karena latihan fisik dapat membuat sistem peredaran darah menjadi lebih efisien.

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x