Awalnya Hanya Hobi, Masim Vavai Akhirnya Beternak Bebek dan Menikmati Hasil Telurnya, Begini Kisahnya!

- 19 Maret 2022, 19:30 WIB
pePeternakan bebek kecil-kecilan milik Masim Vavai Sugianto. Tiap hari bisa dapat 35-50 butir telur
pePeternakan bebek kecil-kecilan milik Masim Vavai Sugianto. Tiap hari bisa dapat 35-50 butir telur /Nur Aliem Halvaima /foto : Masim Vavai Sugianto / Posjakut

Baca Juga: BERKEBUN : Hobi Iseng Jadi Serius, Malah Mendatangkan Duit, Begini Caranya!

Awalnya ternak bebek mulai dari beberapa belas ekor, kemudian bertambah menjadi 30 ekor, 40 ekor, 50 ekor, 70 ekor hingga sekarang lebih dari 100 ekor. Bebek-bebek itu dibeli dari usia remaja dari petani di sekitar rumah kabin Zeze Zahra.

Indra, cucu pak Amoy yang mengurus dan mengelola rumah kabin berikut sawah dan ladang di sekitar rumah kabin membuat catatan penghasilan telur sejak pertama kali. 

Mulai dari beberapa butir, sempat lama dibawah 10 butir hingga kemudian merambat naik menjadi belasan butir, 20-an, 30-an hingga 40-an butir. 

Sebagaimana usaha lainnya, selalu ada tantangan dalam beternak bebek. Penghasilan telur bisa turun naik. Setelah mencapai 40an butir, kemudian turun ke 30 hingga 20 dan sampai ke belasan butir. 

Baca Juga: BERKEBUN : Teguh Sudarisman Banjir Order, Terpaksa Kirim Tanaman dan Pot Bunga Ke Pelanggan Nyewa Mobil Online

Untuk mengatasinya, Bang Vavai mengecek mungkin makanannya ada yang kurang. Mungkin perlu ditambah konsentrat. 

Bisa juga penurunan disebabkan karena bebek-bebek itu kehilangan tempat bermain karena sawah tempatnya bermain sedang dibajak dan ditandur. 

Bisa juga bebek-bebek itu kedinginan sehingga kami menambahkan sekam kering, kemudian menutup dinding kandang dengan bekas spanduk agar terpaan angin kencang maupun cuaca dingin tidak sampai membuat bebek stress kedinginan.

Qchen Marsan Susanto, adik Masim Vavai Sugianto, bahkan membuatkan kolam temporer agar bebek bisa tetap bermain meski sawah sedang ditandur.

Halaman:

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini