POSJAKUT -- Saatnya kini memeriksa madu Anda, apakah tercemar atau aman-aman saja. Sebab di AS produk madu sudah tercemar dengan Viagra
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menemukan jejak tadalafil (Cialis) dan sildenafil (Viagra) yang tidak terdaftar dalam beberapa produk konsumen berbasis madu.
Belum lama ini, Badan tersebut telah mengeluarkan peringatan kepada empat perusahaan yang memproduksi obat-obatan karena telah menambahkan resep obat disfungsi ereksi ke dalam suplemen madu yang ditujukan untuk peningkatan seksual.
Di Amerika, menjual produk yang dipasarkan sebagai makanan dengan bahan obat aktif bertentangan dengan hukum federal.
-Baca Juga: Ini 5 Bahaya Mengkonsumsi Daging Kambing Terlalu Banyak
Nah...bagaimana di Indonesia? Dan bagaimana produk madu di negeri ini apakah cukup aman, atau malah tercemar oleh bahan-bahan peningkat libido yang berbahaya? Perlu diwaspadai.
“Bahan-bahan yang tidak diumumkan ini dapat berinteraksi dengan nitrat yang ditemukan di beberapa obat resep, seperti nitrogliserin, dan dapat menurunkan tekanan darah ke tingkat yang berbahaya,” kata FDA dalam siaran persnya pekan ini.
Orang dengan penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi sering menggunakan nitrat untuk mengobati kondisi mereka.
Dalam hal ini, American College of Cardiology (ACC) dan American Heart Association (AHA) mengeluarkan pernyataan bersama yang menyarankan bahwa pasien yang menggunakan nitrat tidak boleh diberikan sildenafil.
-Baca Juga: Tak Ada Bukti Konsumsi Vitamin C Menjadi Lebih Sehat, Dianjurkan Makan Buah & Sayur
FDA juga melakukan analisis laboratorium terhadap berbagai produk berbasis madu yang dipasarkan sebagai cara alami untuk merangsang gairah seks.
Produk-produk ini umumnya dibuat dan dijual oleh empat perusahaan: Thirstyrun (juga dikenal sebagai US Royal Honey), MKS Enterprise, Shopaax.com, dan 1am USA Incorporated dba Pleasure Products USA.
Semua perusahaan menerima peringatan tertulis dari FDA dan memiliki waktu 15 hari kerja untuk menanggapinya.
Judy McMeekin, PharmD, komisaris asosiasi FDA untuk urusan regulasi, mengatakan bahan yang tidak dikenal dalam produk bisa berbahaya dan mematikan bagi konsumen.
-Baca Juga: Insomnia, Ini 5 Cara Mudah Mengatasinya, Bikin Tidur Lebih Nyenyak
“Produk berbasis madu yang tercemar seperti ini berbahaya karena konsumen kemungkinan tidak menyadari risiko yang terkait dengan bahan obat resep tersembunyi dalam produk ini dan bagaimana mereka dapat berinteraksi dengan obat dan suplemen lain yang mungkin mereka konsumsi,” kata Dr. McMeekin pada acara jumpa pers yang digelar FDA.
Meskipun diduga telah direkomendasikan selama berabad-abad, madu belum terbukti dalam uji klinis acak memiliki sifat yang meningkatkan libido.***
Sumber: https://www.everydayhealth.com