Mengenang WS Rendra, Seniman Diajari Mas Willy Tak Boleh Menyerah Menghadapi Apa Saja

- 4 November 2022, 06:00 WIB
Sutradara Iwan Burnani Toni (kanan), dan aktor film Eddie Karsito (kiri) di lokasi shooting saat penggarapan film
Sutradara Iwan Burnani Toni (kanan), dan aktor film Eddie Karsito (kiri) di lokasi shooting saat penggarapan film /Nur Aliem Halvaima /Foto : dok Eddie Karsito/Posjakut

“Karya seni, aktivitas seni, dan konsep seni yang secara langsung maupun tidak, membangkitkan daya hidup. Minimal bagi si pelakunya,” kata salah satu pendiri Bengkel Teater Rendra ini.

Ajaran guru WS. Rendra inilah yang menjadi spirit dan terus dimuarakan; “hadir dan mengalir” tanpa berlindung di balik lembaga dan nama besar seorang Rendra.

Baca Juga: Pegiat Kesenian Jakarta, Tolak Musyawarah Kesenian 2022 yang Mau Digelar DKJ

“Ada satu pesan buat aku. Lompati kepala saya. Kamu harus berkarya sendiri di luar. Teruskan ajaranku kalau aku sudah meninggal. Jangan bawa-bawa nama Bengkel Teater Rendra. Kamu bisa meneruskan karya-karyaku," kata Rendra.

"Contohlah kakak-kakakmu, seperti Teguh Karya, Chairul Umam, Arifin C. Noer, Adi Kurdi, Putu Wijaya, dan yang lainnya. Mereka sudah berkarya di luar bengkel teater,” tutur Iwan mengenang pesan WS. Rendra.

Willy! Demikian ia kerap disapa murid-murid dan kerabat dekatnya. Geraknya lincah energik. Kata-katanya tajam resap. Hadir, mengalir, meruang dan mewaktu. Menggelorakan jiwa muda dan mengendapkan jelaga-jelaga. 

Baca Juga: Semua Seniman Dilibatkan Dalam Proyek Revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Bersama Dinas Kebudayaan

Hidupnya penuh prestasi dan sensasi. Tak kenal kompromi. Bergerak aktif dari orde ke orde dalam pergulatan dialektik. Cendikiawan, dramawan, budayawan, pujangga, bahkan pemimpin kaum urakan.

Itulah WS. Rendra, yang spiritnya tak pernah padam. Eksistensinya dikenang dalam impresi dan histori bertajuk “Hadir dan Mengalir” yang akan digelar di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Jum’at, 11 November 2022 mendatang.

Acara ini sekaligus mengenang para pejuang kesenian, anggota Bengkel Teater Rendra yang telah berpulang. 

Halaman:

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x