Peneliti BRIN Hasilkan Detektor Virus COVID-19 yang Lebih Canggih dari Alat PCR

- 12 Januari 2022, 20:45 WIB
Peneliti sedang melakukan ujicoba pemeriksaan sampel COVID-19
Peneliti sedang melakukan ujicoba pemeriksaan sampel COVID-19 /

POSJAKUT –  Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil membuat alat deteksi virus COVID-19 yang lebih efektif mendeteksi virus dibandingkan alat PCR (Polymerase Chain Reaction).

Alat yang diberi nama RT LAMP ini sudah dipatenkan dan sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan itu buah karya peneliti Pusat Riset Kimia BRIN Tjandrawati Mozef dan tim.

"Metode temuan periset BRIN tersebut dikembangkan sejak bulan Maret 2020 bersama mitra PT Biosains Medika Indonesia, yang saat itu akan melakukan komersialisasi produk," jelas Tjandrawati Mozef di Jakarta, Rabu 12 Januari 2022.

Baca Juga: LADI Susun Rencana Tes Doping untuk Tahun 2022. Koordinasi ke Seluruh Cabang Olahraga

Menurut dia, perbedaan RT LAMP dengan RT-PCR adalah dalam proses amplifikasi gen target, reaksi RT-LAMP berlangsung secara isothermal atau suhu konstan sehingga tidak memerlukan alat thermocycler atau alat PCR.

Invensi RT-LAMP berupa paten terdaftar P00202110865 yang memiliki desain sistem menggunakan 2 gen target ORF dan gen N, 6 set primer, enzim reverse transcriptase, enzim polimerase; dengan sistem deteksi berbasis turbiditas.

Baca Juga: Total Sasaran Vaksinasi Tahap Tiga Usia 18 Tahun ke Atas di DKI Jakarta Sekitar 8 Juta Orang

“Di beberapa negara seperti Belanda dan Spanyol telah menetapkan RT-LAMP sebagai salah satu metode setara RT-PCR yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19,” jelas Tjandrawati Mozef.

Produk inovasi RT-LAMP ini menggunakan sampel ekstrak RNA hasil swab hidung yang dapat dideteksi secara kualitatif dengan melihat adanya presipitasi dengan akurasi yang baik.

Baca Juga: Absen di Tiga Turnamen India, PBSI Siapkan Fisik dan Mental Pemain untuk Laga Berikutnya

Selain itu, dikatakannya, RT-LAMP bisa juga menggunakan alat real-time turbidimeter hasil inovasi riset BRIN.

Peneliti dari Pusat Riset Fisika Dr. Agus Sukarto Wismogroho mengatakan akurasi hasil RT-LAMP dapat ditingkatkan setara dengan sistem RT-PCR dan reaksi amplifikasi dapat dipantau secara real-time.

Dia berharap, RT-LAMP BRIN mampu bersaing dengan keunggulannya. “Keunggulan produk ini adalah tidak memerlukan alat thermocycler, cepat, dan akurat,” sebutnya.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen di Jakarta Tetap Dilanjutkan Meskipun Ditemukan Satu Kasus Omicron

Ia mengungkapkan, produk inovasi BRIN ini dapat diaplikasikan di masyarakat dengan jangkauan lebih luas, sehingga dapat membantu program pemerintah dalam hal peningkatan kapasitas testing secara nasional.

Selain itu, hasil deteksi Covid-19 dengan RT-LAMP diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dokumen persyaratan perjalanan,” paparnya.

Baca Juga: Presiden KAI Erman Umar: Masih Diskriminatif Penegakan Hukum Bagi Pelanggar Prokes Covid19. Siapa Contohnya?

RT-LAMP BRIN juga sedang dikembangkan untuk dapat menggunakan sampel saliva. Metode ini diklaim memiliki hasil yang sangat menjanjikan. Saat ini statusnya sedang diproses untuk pengajuan izin edar.

“Secara in silico, RT-LAMP telah diuji spesifisitasnya terhadap varian-varian SARS-CoV-2, termasuk varian Delta dan Omicron, dengan hasil mampu mendeteksi varian-varian tersebut,” tutur peneliti Biokimia/Farmasi tersebut.***

Editor: Mulya Achdami


Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x