Bapeten Undang Pembuat Konten, Penulis Blog, Media dan Mahasiswa 'Ngopi Sore' Bicara Nuklir

10 November 2022, 05:53 WIB
Bapeten Undang Pembuat Konten, Penulis Blog, Media dan Mahasiswa 'Ngopi Sore' Bicara Nuklir, Rabu 9 November 2022 /Nur Aliem Halvaima /Foto : Nur AH - Posjakut/

POSJAKUT - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Indonesia, menggelar acara “Ngopi Sore” dengan mengundang perwakilan digital content creator (pembuat konten), blogger (penulis blog), awak media (wartawan), dan mahasiswa. 

Acara "Ngopi Sore" bareng Radio Sonora ini, mengangkat tema “Mengkomunikasikan Pengawasan Nuklir di Indonesia” berlangsung di auditorium gedung Bapeten, Jl Gajah Mada Jakarta Pusat, Rabu 9 November 2022.

Acara "Ngopi Sore" ini dihadiri guest speaker Jovial da Lopez, seorang content creator, youtuber, yang diharapkan kehadirannya bisa menjadi penyambung dengan kaum milenial.

Baca Juga: Rusia Tinggalkan Kota Lyman, Kadyrov Sarankan Penggunaan Senjata Nuklir

Selain sebagai content creator, youtuber, Jovial da Lopez memang kebetulan waktu kuliah di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, memilih jurusan fisika nuklir dan partikel. 

Sebagai narasumber dalam acara ini adalah staf ahli dari Bapeten. Antara lain Dr Petit Wiringgalih, Plh Koordinator Fungsi Pengkajian Instalasi Nuklir non Reaktor, Retno Agustyah, Sub Kordinator Humas Bapeten.

Juga hadir Indra Gunawan Kepala Biro Hukum Komunikasi Publik, dan Abdul Gohhar Koordinator Komunikasi Publik Bapeten, dengan moderator Rara Kalesaran penyiar radio Sonora.

Pemanfaatan Tenaga Nuklir

Menurut Retno Agustyah, Sub Kordinator Humas Bapeten, diharapkan dengan melalui para peserta yang mengikuti event “Ngopi Sore" ini, informasi mengenai pemanfaatan dan terutama pengawasan nuklir akan semakin banyak menjangkau masyarakat luas.

Baca Juga: Diduga Ingin Biayai Proyek Senjata Nuklir, Banyak Freelancer IT Asal Korut Nyamar Bekerja di Perusahaan AS

"Dewasa ini pemanfaatan tenaga nuklir telah memberikan kontribusi positif dalam berbagai aspek kehidupan," kata Retno Agustyah.

Sekedar diketahui, saat ini teknologi nuklir telah digunakan dalam berbagai bidang di Indonesia. Seperti di bidang kesehatan, industri, pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan batubara, pengolahan bahan pangan, penelitian, dan lain-lain.

Berdasarkan data perizinan Bapeten per 8 November 2022, tercatat lebih dari 9.000 sumber radiasi pengion dimanfaatkan dan tersebar di seluruh Indonesia. 

 

Undangan Bapeten Undang Pembuat Konten, Penulis Blog, Media dan Mahasiswa 'Ngopi Sore' Bicara Nuklir Foto : dok Bapeten/Posjakut

Penggunaan teknologi nuklir mungkin merupukan suatu hal yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat awam. Nuklir masih banyak dipersepsikan secara negatif oleh banyak kalangan di Indonesia. 

Baca Juga: China Percepat Proyek Pembangunan Nuklir Karena Meningkatnya Kekhawatiran akan Konflik AS

Di sisi lain, tanpa disadari masyarakat sudah sering bersinggungan dengan pemanfaatan teknologi nuklir di dalam kehidupan sehari-harinya, antara lain untuk keperluan kesehatan. 

Oleh karena itu diperlukan suatu langkah edukasi publik untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat teknologi nuklir di dalam kehidupan.

Seperti halnya pemanfaatan teknologi yang lain, maka pemanfaatan teknologi nuklir tidak akan terlepas dari berbagai risiko yang dapat membahayakan keselamatan individu maupun menimbulkan kerusakan lingkungan.

"Hal ini tentu saja bisa memungkinkan terjadi apabila pemanfaatan teknologi nuklir dilakukan dengan sembarangan dan tidak sesuai dengan ketentuan," tambah Dr Petit Wiringgalih, Plh Koordinator Fungsi Pengkajian Instalasi Nuklir non Reaktor Bapeten.

Baca Juga: Para Ahli dari AS Ungkapkan Skenario Jika Perang Nuklir Benar-benar Terjadi antara Barat dan Rusia

Oleh karena itu, para staf ahli dari Bapeten yang menjadi narasumber tersebut, menyadari diperlukan suatu pengawasan untuk menjamin bahwa pemanfaatan teknologi nuklir hanya menimbulkan risiko yang seminimal mungkin.

Sesuai amanat Undang Undang No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, Bapeten melaksanakan fungsi pengawasan pemanfaatan ketenaganukliran.

Antara lain melalui penyusunan peraturan, penyelenggaraan perizinan dan pelaksanaan inspeksi, untuk menjamin bahwa tenaga nuklir dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

Baca Juga: Prof Bambang Brojonegoro: Pemerintah Harus Mampu Kendalikan Inflasi Secara Langsung

Seperti untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Indonesia, melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja dan anggota masyarakat, dan perlindungan terhadap lingkungan hidup. 

"Untuk memberikan informasi lebih jauh mengenai pemanfaatan dan pengawasan nuklir di Indonesia kepada masyarakat, maka digelar acara 'Ngopi Sore' ini," kata Retno Agustyah. ***

 

 

Editor: Nur Aliem Halvaima

Terkini

Terpopuler