Rusia Tinggalkan Kota Lyman, Kadyrov Sarankan Penggunaan Senjata Nuklir

- 2 Oktober 2022, 07:25 WIB
Rusia Tinggalkam Kota Lyman, Kadyrov Sarankan Penggunaan Senjata Nuklir. Foto: Illustrasi./Sputnik/Reuters
Rusia Tinggalkam Kota Lyman, Kadyrov Sarankan Penggunaan Senjata Nuklir. Foto: Illustrasi./Sputnik/Reuters /depok.pikiran-rakyat.com/


POSJAKUT -- Rusia mengatakan, Sabtu 1 Oktober 2022, pasukannya telah meninggalkan benteng mereka di Lyman di timur Ukraina, sementara Pemimpin Chechnya, sekutu dekat Kremlin, Ramzan Kadyrov, menyarankan penggunaan senjata nuklir.

Kadyrov engatakan bahwa seharusnya Rusia mulai mempertimbangkan menggunakan senjata nuklir  berdaya rendah setelah pasukan Ukraina berhasil merebut satu kota kunci di Donetsk.

"Pendapat pribadi saya, perlu tindakan lebih drastis, hingga deklarasi darurat militer di wilayah perbatasan dan penggunaan senjata nuklir berdaya rendah," ujar Kadyrov melalui unggahannya di  Telegram.

-Baca Juga: Konflik Palestina-Israel, Khoirul Umam: Indonesia Harus Berperan Bangun Sinergi dengan Negara Moderat

Jatuhnya kota Lyman merupakan kemunduran besar bagi Moskow setelah Presiden Vladimir Putin memproklamirkan pencaplokan wilayah Donetsk, bersama dengan tiga wilayah lainnya, pada sebuah upacara pada hari Jumat yang dikutuk oleh Kyiv dan Barat sebagai lelucon.

 "Pasukan Sekutu ditarik dari pemukiman ... Lyman ke jalur yang lebih menguntungkan karena terciptanya ancaman pengepungan," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Pernyataan itu mengakhiri keheningan resmi selama berjam-jam dari Moskow setelah Kyiv pertama kali mengatakan telah mengepung ribuan tentara Rusia di daerah itu dan kemudian pasukannya berada di Lyman.

Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya yang menggambarkan dirinya sebagai prajurit kaki Putin, mengatakan dia tidak bisa tinggal diam setelah Moskow meninggalkan wilayah itu, yang telah dinyatakan Kremlin sebagai bagian dari Rusia sehari sebelumnya.

“Menurut pendapat pribadi saya, tindakan yang lebih drastis harus diambil, hingga deklarasi darurat militer di daerah perbatasan dan penggunaan senjata nuklir berdaya rendah,” tulis Kadyrov di Telegram dalam sebuah postingan di mana ia mencemooh seorang jenderal Rusia.

-Baca Juga: Prof Din Syamsuddin: 'Masalah Perbatasan Masih Jadi Kendala Serius Konflik Palestina–Israel!'

Halaman:

Editor: Ramli Amin

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x