Maknai Hari Pahlawan, Menag Yaqut Cholil Ajak Bangsa Bangun dari Mimpi dan Berinovasi

- 10 November 2022, 13:10 WIB
Peringatan Hari Pahlawan Menurut Menag Yaqut
Peringatan Hari Pahlawan Menurut Menag Yaqut /Istimewa

 

POSJAKUT -- Apa makna Hari Pahlawan di hari ini, Kamis 10 November 2022 yang setiap tahunnya diperingati bangsa Indonesia, bagi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bangsa ini harus bangun dari mimpi dan berinovasi.

Banyak hal memaknai Hari Pahlawan itu sendiri dengan konteks pribadi atau sosial, lokal atau nasional.

Hari Pahlawan sedianya diperingati untuk mengingat jasa pahlawan bangsa yang telah gugur mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran di Surabaya 10 November 1945 lalu merupakan titik tolak perjuangan menyingkirkan militerisme yang mengganggu Indonesia yang sudah merdeka.

Baca Juga: Menag Yaqut Akan Minta Kuota Haji Indonesia 100 Persen dan Tambahan Khusus untuk Calhaj Lansia 2023

Tentu saja saat ini, di mana tak lagi kita berhadapan dengan musuh bersenjata laras panjang, Hari Pahlawan menjadi lebih luas konteksnya.

Menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, sangat penting bagi masyarakat untuk meneladani perjuangan pahlawan sesuai konteks masa kini.

"Jika para pahlawan dahulu mengorbankan nyawa demi perjuangan kemerdekaan, mari hari ini kita mengorbankan waktu dan pikiran untuk kemajuan pembangunan," demikian pesan Menag Yaqut di Hari Pahlawan hari ini.

Gus Men, panggilan akrab Menag, mengingatkan bahwa Indonesia pada hari ini adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah perjuangan kemerdekaan para pendahulu bangsa.

Baca Juga: Menag Beri Sanksi Tegas Travel Haji Nakal, 46 Calon Jamaah Haji Dipulangkan Pemerintah Arab Saudi

Ia mengatakan para pejuang adalah bapak bangsa yang telah mengajarkan arti penting keteguhan dan konsistensi mengabdi bagi nusa dan bangsa.
Para pendiri bangsa adalah putra terbaik yang telah meletakkan dasar-dasar kebangsaan dan telah mengantarkan Indonesia tumbuh menjadi kekuatan dunia.

Menurut Gus Men, para pahlawan telah mengorbankan banyak hal, termasuk kehidupan pribadinya. Mereka bulat mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

"Lihatlah, Indonesia yang rukun dan damai adalah buah dari komitmen kebangsaan yang begitu agung. Juga pembangunan yang begitu memukau mata, adalah buah dari komitmen kebangsaan dalam mewujudkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia," tegasnya.

Baca Juga: Direktorat Tindak Pidana Syber Bareskrim Polri Selidiki Video Minta Menag Hapus 300 Ayat Alquran

Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November, kata Menag, memanggil seluruh anak bangsa untuk bangun dari mimpi, menyingsingkan lengan tangan, menghapus keluh kesah menjadi semangat tanpa patah, untuk selanjutnya bersama-sama melanjutkan pembangunan.

"Siapa pun kita, apa pun profesinya, mari menjadi abdi negara yang baik, teguh dan memiliki visi yang tajam," ujarnya.

Menag mengajak seluruh ASN Kementerian Agama, untuk terus memberi yang terbaik, melahirkan inovasi-inovasi yang akan mendorong pembangunan lebih kencang.

ASN Kemenag diminta untuk bertransformasi menjadi abdi negara yang amanah dan profesional, dan menempatkan Kementerian Agama sebagai rumah pengabdian.

Baca Juga: Terkait Pelaporan Menag, Divisi LBH PP GP Ansor Ancam Laporkan Balik Roy Suryo ke Polisi

Apalagi, lanjutnya, Indonesia tahun ini menjadi tuan rumah pertemuan G20. Hal itu menjadi momentum untuk kembali menegaskan eksistensi Indonesia sebagai salah satu negara maju yang siap menjadi leader bagi percaturan dunia.

"Kita adalah anak-anak bangsa yang seharusnya berada di garda terdepan membangun dan merawat Indonesia," pesan Gus Men.

"Berikan yang terbaik untuk bangsa dan negara, saatnya kita memberi pengabdian untuk dapat dirasakan oleh para penerus kita di masa yang akan datang," kata dia.***

Editor: Fenty Ruchyat

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x