POSJAKUT - Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies, Bambang Rukminto, menganggap penangkapan Inspektur Jenderal Polisi Teddy Minahasa oleh Propam Polri, bisa menghargai kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Keberanian Kepala Polri, Jenderal Polisi Listyo S Prabowo menindak tegas anggotanya yang terlibat dalam peredaran gelap narkoba sedikit mengobati luka masyarakat terhadap tragedi Stadion Kanjuruhan, katanya.
"Kami menghargai Kapolri dengan penangkapan seorang perwira tinggi. Ini juga sedikit mengobati duka masyarakat yang masih terngiang tragedi Stadion Kanjuruhan. Dengan penghargaan ini kepada kepolisian dapat pulih," kata dia.
Baca Juga: Kapolri Percepat Proses Pemecatan Teddy Minahasa, Begini Kronologi Penangkapannya
Bekas Kepala Polda Sumatera Barat ditangkap karena terlibat dalam kasus jual beli narkoba. Selain Minahasa, penyidik juga menangkap tiga warga sipil dan tiga anggota polisi lainnya.
Rukminto menilai, indikasi oknum polisi terlibat dalam peredaran gelap atau penyalahguna narkoba sangat besar.
Menurut dia, anggota polisi memiliki akses terhadap barang bukti narkoba dan juga jaringan narkoba.
Jika anggota polisi tidak memiliki integritas, maka akan mudah tergiur dengan barang haram tersebut.
"Seperti yang dulu terjadi pada Dirnarkoba kalau tidak salah di Polda Kalimantan. Kemudian di Jawa Barat juga melibatkan personel kepolisian. Jadi jual beli narkoba bukan hal aneh," katanya.
Artikel Rekomendasi