Baca Juga: 54 Judul Film Indonesia Dipilih Masuk FFWI Tahun Ini, 30 Drama, 13 Komedi, 11 Genre Horor
Daya tarik film membuat ia meninggalkan pekerjaannya di bidang transportasi dan EMKL (1957-1959) dan perdagangan umum (1960-1965).
Terpilih pertama kali sebagai Ketua GPBSI perwakilan Jakarta tahun 1967 merangkap sebagai sekjen GPBSI Pusat 4 periode berturut (1970-1974 sampai 1987-1992) dan Ketua Umum GPBSI Pusat 1992-1997.
Ia menjadi anggota Dewan Film Nasional (1979-1992) dan sebagai ketua Umum Panitia Tetap (Pantap) Festival Film Indonesia (1988-1992).
Baca Juga: Indonesia Drum dan Perkusi Festival (IDPFEST) 2022 Dibuka Kembali, Begini Cara Pendaftarannya!
Selanjutnya, ia terpilih sebagai Ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N), pengganti/pelanjut Dewan Film. Pak John pernah juga menjadi anggota MPR-DPR RI 3 masa bhakti, 1987-1992, 1992-1997 dan 1997-2002.
Mantan Pemimpin Umum Majalah FILM itu adalah penerima Hadiah "Jamaluddin Malik pada 1993”. Terakhir ia menjadi produser pelaksana film kolosal "Fatahillah" (1996-1997).
Jenazah almarhum dimakamkan ba’da Salat Jumat di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. ***
Artikel Rekomendasi