Sementara itu terkait Sail Tidore diketahui Pemkot Tidore Kepulauan juga tengah gencar mempromosikan wisata bahari dan rencana pembangunan Museum bawah laut.
Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Putuskan Calon Pejabat Sementara Gubernur Seluruh Indonesia
Ali mengungkapkan, pihaknya sedang mempersiapkan potensi wisata museum bawah laut dari Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT).
Dulu di perairan Tidore tersebut terdapat meriam portugis buatan Macao yang diproduksi oleh pembuat Meriam portugis terkenal bernama Manuel Tavare dan puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16.
"Meriam dan guci-guci ini, sudah diangkat ke daratan tahun 1990-an. Sayangnya, guci-guci tersebut kurang mendapat atensi dari wisatawan, terlebih disimpan begitu saja di gudang milik Pemkab Halmahera Tengah," ujar Ali.
Terpisah, pakar Daya Saing Daerah Universitas Indonesia Rachma Fitriati menilai peninggalan bersejarah ini bisa menjadi potensi pariwisata maritim berkelas dunia.
Baca Juga: Sekda DKI Sebut Kota-kota di Kawasan Asia Tenggara Saat ini Hadapi Ancaman Tenggelam
Besarnya potensi BMKT dari kapal yang mengalami kecelakaan, menjadikan situs bersejarah tersebut sebagai warisan bawah air yang tak ternilai.
"Kami memandang, jika guci-guci ini dikembalikan ke dasar laut (release) di tempat temuan semula, yaitu situs peninggalan bawah laut di Kelurahan Tongowai, maka akan menjadi obyek wisata selam yang unik dan menarik, karena tidak ditemukan di lokasi penyelaman lainnya di dunia," papar dia.
Sebagai perbandingan, puluhan wadah anggur dari keramik sebagai situs bangkai Kapal Peristera yang berasal dari abad ke-5 SM menjadi obyek wisata yang sangat diminati wisatawan selam di Museum Bawah Laut BMKT Parthenon of Underwater Museum di Yunani.
Artikel Rekomendasi