7 Saksi Tewasnya Santri Gontor, 2 Dokter, 3 Ustad, 2 Santri. Jumlah Korban Bertambah

- 7 September 2022, 11:35 WIB
7 Saksi tewasnya santri gontor, 2 dokter, 3 ustad, 2 santri.  Foto: illustrasi kekerasan/ pixabay
7 Saksi tewasnya santri gontor, 2 dokter, 3 ustad, 2 santri. Foto: illustrasi kekerasan/ pixabay /mediapakuan.pikiran-rakyat.com/


POSJAKUT -- Tujuh (7) saksi  yang terdiri dari 2 dokter, 3 ustad dan 2 santri diperiksa dalam kasus kematian santri AM, di Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo.

Tujuh 7 saksi tersebut diperiksa terkait dugaan kekerasan fisik dan penganiayaan di lingkungan Ponpes tersebut, yang ternyata jumlah korbannya lebih satu satu orang, selain AM yang tewas, dua orang lainya mengalami luka-luka.

Kepolisian melalui Polres Ponorogo menerangkan, jumlah santri yang menjadi korban dugaan penganiayaan di lingkungan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo itu lebih dari satu orang.

-Baca Juga: Buntut Tewasnya Santri di Ponpes Gontor, Kemenag Siapkan Regulasi

Total terdapat tiga korban penganiayaan, yakni AM dan dua santri lain yang luka.

"Total ada tiga santri termasuk korban AM. Namun yang dua santri luka-luka," terang Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono kepada awak media di Ponorogo, Selasa 6 September 2022.

Terkait dugaan kekerasan fisik dan penganiayaan tersebut, polisi masih terus melakukan penyelidikan dan telah memeriksa tujuh orang saksi.

Para pelaku yang sudah diperiksa terdiri dari dua santri, dua dokter, dan tiga ustadz (guru ngaji) Ponpes Gontor 1.

Adapun kasus dugaan kekerasan atau penganiayaan yang menyebabkan seorang santri berinisial AM (17) meninggal dunia tersebut ditindaklanjuti Polres Ponorogo usai menerima pengaduan dari pihak Ponpes Modern Darussalam Gontor yang diwakili salah satu ustadznya.

-Baca Juga: Dinas Pendidikan DKI Jakarta Himbau Pelajar Tidak Ikut Aksi Demonstrasi Mahasiswa

Dikutip dari pikiran-rakyat.com 7 September 2022, AM atau Albar Mahdi dilaporkan Ponpes Gontor meninggal dunia 22 Agustus 2022.

Keesokan harinya, jenazah tiba di rumah duka di Palembang dan langsung dimakamkan oleh pihak keluarga.

Namun, kematian korban dinilai pihak keluarga terjadi sejumlah kejanggalan. Ibunda korban bernama Soimah melaporkan insiden tewasnya anaknya kepada Hotman Paris .

Saat pengacara kondang tersebut mengunjungi Palembang dalam rangka menggelar konsultasi hukum gratis Hotman Paris 911.

Melalui unggahan Instagram pribadinya, Hotman Paris meminta Kapolda Jatim untuk mengusut kasus kematian santri tersebut.

-Baca Juga: Mayat Bayi Laki-laki Terbungkus Tas Jinjing di Depok, Polisi Periksa Sejumlah Saksi

 

Soimah menyebut ada sejumlah kejanggalan pada jenazah almarhum anaknya. Awalnya, pihak Ponpes Gontor 1 mengatakan AM meninggal karena terjatuh akibat kelelahan selepas mengikuti agenda perkemahan. Namun belakangan pihak Gontor akhirnya mengakui bahwa Albar Mahdi meninggal akibat penganiayaan. ***

Editor: Ramli Amin

Sumber: PMJNews & pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini