Network
POSJAKUT - Pada Desember 2021, Muhammad Saleh Mude juga telah menulis proposal disertasi untuk program master dan philosophy doctor di kampus Hartford International University (HIU) Connecticut, USA.
Judulnya : “Diaspora Muslim Indonesia di Amerika: Sebuah Tinjauan Sosiologis-Antropologis tentang Pertemuan Dua Budaya dan Agama yang Berbeda.”
"Untuk mendapatkan hipotesis awal, saya telah mengirimkan beberapa pertanyaan kepada puluhan orang Muslim Indonesia yang sudah lama di Amerika," kata pengurus pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) .
Proposal disertasi Saleh Mude tersebut mempertanyakan beberapa hal misalnya:
Baca Juga: RAMADHAN DI AMERIKA (1) : Jumlah Masjid Meningkat, 3 Di Antaranya Milik Orang Bugis
Berapa lama anda di Amerika?; apakah anda kaget melihat gedung-gedung pencakar langit?; apakah anda sulit menemukan makanan dan minuman halal?;
Bagaimana anda melaksanakan ibadah shalat lima waktu, shalat Jumat, shalat Idul Fitri, dan Idul Adha?
Jawaban yang peroleh Saleh Mude tersebut, telah menjadi hipotesis awal di proposal disertasinya adalah:
Muslim asal Indonesia di Amerika, umumnya mereka senang bisa menginjakkan kakinya di Amerika, mereka merasa impiannya terkabul; mereka takjub melihat gedung-gedung pencakar langit, seperti yang dibayangkan ketika masih di Indonesia.
Baca Juga: Perayaan Imlek dan Cap Go Meh, Cerita Orang Bekasi Ketika Pulang dari China
Mereka juga merasa mudah menemukan makanan dan minuman halal; mereka merasa mudah melaksanakan shalat lima waktu, walaupun shalat mereka sering dijamak (digabung).
Selain itu, mereka mengaku dapat melaksanakan ibadah puasa dengan baik, kendati ada waktu tertentu, di musim panas (summer), mereka harus puasa hingga 17 jam.
"Pada Ramadhan tahun 2022 ini, mereka melaksanakan ibadah puasa dengan baik, kendati ada waktu tertentu, di musim panas (summer), jadi harus puasa hingga 17 jam," kata pengurus Keluarga Bugis Sidrap (Kebugis) ini.
Muslim Indonesia di Amerika berpuasa selama 14 jam, sahur sebelum pukul 04.50 AM dan berbuka pada pukul 17.30 PM.
Baca Juga: Piala Asia AFC 2023 akan Digelar di China, Indonesia Ternyata Sudah 6 Kali Juara. Simak Ulasannya
Mereka juga merasa tidak mengalami kendala mencari masjid untuk shalat Jumat dan Idul Fitri atau Idul Adha.
"Kesimpulan saya, umat Islam di Amerika, tidak mengalami banyak hambatan dalam beribadah, makan, puasa, dan shalat Lebaran," kata Saleh Mude (Bersambung).***
Artikel Rekomendasi