Jokowi Perintahkan BNPB Memastikan Langkah tanggap Darurat Penanganan Erupsi Semeru, Begini Kondisinya

- 5 Desember 2021, 06:51 WIB
Gunung Semeru meletus disertai hujan abu vulkanik pada Sabtu 4 Desember 2021 membuat 2 kecamatan gelap gulita.
Gunung Semeru meletus disertai hujan abu vulkanik pada Sabtu 4 Desember 2021 membuat 2 kecamatan gelap gulita. /BNPB/

POSJAKUT - Presiden Joko Widodo memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan langkah-langkah tanggap darurat penanganan pasca erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan pers mengenai perkembangan peningkatan aktivitas Gunung Semeru, Sabtu, 4 Desember 2021 malam, menyatakan Kepala BNPB dengan tim, Minggu pagi ini 5 Desember 2021 segera ke Lumajang, ke daerah bencana.

"Untuk memastikan tahap-tahap penanganan darurat, khususnya penanganan pengungsi ini bisa berjalan secara tepat dan cepat, dan tentunya kebutuhan dasar dari para pengurus ini akan kami yakinkan untuk terdukung secara maksimal,” ujar Suharyanto.

-Baca Juga: 300 KK Kocar Kacir Mengungsi Hindari Erupsi Guguran Awan Panas Semeru

Pengirimkan tim reaksi cepat,menurut Suharyanto via channel Youtube BNPB, dikirim Sabtu malam, untuk bekerja sama dengan Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak terkait lainnya dalam upaya tanggap darurat bencana.

"Malam ini bergerak lewat darat dan membawa logistik antara lain selimut makanan siap saji, terpal, tenda darurat, matras, dan logistik dasar lainnya,” ujarnya.

Suharyanto menambahkan, BNPB juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan upaya tanggap darurat tersebut berjalan dengan maksimal.

“Kami sudah melaksanakan koordinasi...,untuk memastikan langkah-langkah penanganan masyarakat khususnya yang terdampak bencana erupsi ini, para pengungsi, kebutuhan dasarnya ini bisa terpenuhi secara maksimal,” ujarnya, sambil menyebut sejumlah nama instansi terkait.

Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Sabtu, 4Desember 2021, pukul 15.20 WIB.

-Baca Juga: Erupsi Semeru: Lava Pijar Hingga 1 Km, Warga Diminta Tidak Berkegiatan dan Dekati Aliran Sungai

“Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter,” papar Kepala BNPB.

Pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.

“Berdasarkan catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah."

Sebagai respons cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, BPBD Kabupaten Lumajang telah mengimbau masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.

“Anggota BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan lainnya segera menuju lokasi kejadian di sektor Candipuro-Pronojiwo untuk melakukan pemantauan, kaji cepat, pendataan, evakuasi, dan tindakan lainnya yang dianggap perlu dalam penanganan darurat,” ujar Kepala BNPB.

Selanjutnya, tim BPBD Kabupaten Lumajang saat ini tengah mengupayakan untuk mendirikan titik pengungsian sektoral di Lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

“Lokasi pengungsian yang saat ini ada dan sudah terisi ada di tiga desa dan di dua kecamatan, yaitu di Desa Supiturang dan Desa Curah Kobokan di Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro,” ujarnya.

Menutup keterangan persnya, Suharyanto mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di lokasi terdampak agar tetap tenang dan waspada serta terus mengikuti informasi dari pemerintah, baik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, BNPB, maupun instansi terkait lainnya.

Baca Juga: Kisah Mistis di Balik Meletusnya Gunung Semeru, Dua Kecamatan di Kabupaten Lumajang Gelap Gulita

 “Jangan termakan isu-isu atau hoaks atau berita-berita yang menyesatkan. Yakinlah bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, relawan, dan segenap komponen bangsa yang lainnya, ini tetap akan serius dan konsisten untuk membantu masyarakat, terutama masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kapuskris Kemenkes) Eka Jusuf Singka menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan gerak cepat untuk melakukan penanganan terhadap korban bencana erupsi Gunung Semeru.

“Tim Pusat Krisis Kesehatan bersama-sama dengan tim BNPB malam ini menuju ke lokasi di Lumajang, dan sebagian juga sudah ada di Surabaya untuk berkoordinasi dengan Kantor Regional Pusat Krisis dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dengan membawa logistik,” ujar Eka.

Sejumlah peralatan medis seperti masker, masker KN95, sarung tangan, salep luka bakar, dan salep mata dibawa ke lokasi terdampak. Selain itu, guna memperkuat pelayanan kesehatan pada puskesmas di daerah bencana, Eka menyampaikan bahwa timnya juga membawa tenda untuk pelayanan darurat.

-Baca Juga: JADWAL SHOLAT Khusus Untuk Wilayah :Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi

 

“Tim-tim kami seperti dari Persatuan Ahli Bedah, kemudian juga dari MDMC juga sudah ada di lapangan, untuk membantu rumah sakit-rumah sakit darurat yang ada di sekitar tempat lokasi terjadinya bencana ini,” ujar Eka. ***

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini