Kemennkes Distribusikan Obat Gagal Ginjal Akut Langsung ke Faskes yang Merawat Pasien di DKI Jakarta

26 Oktober 2022, 08:29 WIB
Sejauh ini belum ada rincian alokasi antidotum yang diterima DKI karena langsung dipasok ke fasilitas kesehatan untuk mempercepat penanganan /PIKIRAN RAKYAT

POSJAKUT – Kpala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menungkapkan pihaknya mengirimkan langsung obat penawar (antidotum) gangguan ginjal akut ke fasilitas kesehatan (faskes) yang merawat pasien agar penanganannya bisa lebih cepat.

Kadis Kesehatan  Widyastuti mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) langsung mendistribusikan ke faskes yang melakukan perawatan. Sejauh ini belum ada rincian alokasi antidotum yang akan diterima DKI karena langsung dipasok ke fasilitas kesehatan. 

Widyastuti mengatakan, biar nanti teman-teman dari Kemenkes yang menjaelaskan kerena sementara ini obat-obatan tesebut langsung di drop ke faskes yang melakukan perawatan.

Baca Juga: Pemerintah Gratiskan Pengobatan Gagal Ginjal Akut. Ini Alasan Presiden Jokowi

“Sejauh ini di Jakarta hanya Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita yang menjadi rujukan pasien penderita gagal ginjal akit,” lata Widyastutu Rabu 26 Oktober 2022. 

Widyastuti juga mengatakan selain memberikan pasokan obat pihaknya saat ini juga menambah kapasitas ruang perawatan intensif untuk anak-anak (PICU) penanganan gagal ginjal akut dari 197 tempat tidur menjadi 219 tempat tidur.

Kemenkes juga terus menggenjot jajarannya untuk mempercepat pasokan antidotum fomepizole ke Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk menekan beartambahnya kasus penderita gagal ginjal serta kasus kematiannya.

Baca Juga: Polri Bentuk Tim Usut Unsur Pidana Kasus Gagal Ginjal Anak

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta ini mengatakan, obat antidotum fomepizole memang masih harus diimpor dari beberapa negara yakni Singapura, Jepang dan Australia.

Pihaknya kata Widyastutu terus menyosialisasikan tentang perkembangan penyakit ini mulai dari gejala, hal-hal yang harus dilakukan jika terjdi kasus gagal ginjal akut pada anak-anak.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan jumlah pasien yang mengidap penyakit gagal ginjal akut bertambah menjadi 245 anak dari data Jumat lalu sebanyak 241 angka.

gagal ginjalBaca Juga: Saatnya Konsumsi Obat Demam Alami, Ketika Gagal Ginjal Akut Merebak, Ini Resepnya

Dari jumlah tersebut 80 persen tersebar DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatra Barat, Bali, Banten dan Sumatra Utara.

Menurut Menjes, jumlah provinsi yang melaporkan kasus ini juga bertambah menjadi 26 dari sebelumnya 22 provinsi. Angka kematiannya pun naik dari sebelumnya 133 anak pada Jumat lalu menjadi 141 anak.

Jadi fatality rate jelas Budi Gunadi, persentasenya cukup tinggi, yakni 141 atau 57,6 persen. Kasus gagal ginjal akut ini diketahu mulai naik pada Agustus 2022. Sebelum itu kata Menkes angka kematiannya msih normal dari tahun ke tahun yaitu di bawah 5 orang.

Baca Juga: Merespon Kasus Gagal Ginjal Akut, Pemprov DKI Jakarta Percepat Layanan Pemeriksaan Toksikologi di Labkesda

Kasus gagal ginjal mulai mengalami kenaikan pesat pada September 2022, yakni mencapai 78 orang dan pada Oktober 2022 menjadi 141 orang. Dan sebagian besar pasien yang mengalami gagal ginjal berusia di bawah lima tahun. 

Kasus gagal ginjal akut pada anak ini diduga diakibatkan jenis obat sirup yang mengandung Etilen Glikol (E), Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol Butil Eter (EGBE) melebihi ambang batas.

Pemerintah juga telah melarang penjualan obat batuk cair untuk mencegah cemaran itu mengontaminasi lebih banyak anak. ***

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: DInas Kesehatan DKI Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler