BPBD Ingatkan Warga Kabupaten Bogor Harus Selalu Siaga Hadapi Bencana Tanah Bergerak

19 September 2022, 10:38 WIB
Kondisi jalan yang rusak akibat pergerakan tanah di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9) kemarin /YULIUS SATRIA WIJAYA/ANTARA FOTO

POSJAKUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengumumkan sebanyak 22 dari 40 kecamatan di daerah itu berpotensi terjadi pergeseran tanah tingkat menengah hingga tinggi.

Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko data itu didapat BPBD dari dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang merupakan gambaran umum mengenai potensi pergeseran tanah sejak Agustus-September 2022. 

Aris Nurjatmiko mengatakan, fenomena tanah bergerak ini berbeda dengan longsor. Kalau longsor itu merupakan salah satu tipe gerakan tanah yang pergerakannya cepat. Sedangkan tanah bergerak ini, pergerakannya lambat disebut dengan rayapan (creep).

Baca Juga: Punya Potensi Sama, Bencana Tanah Bergerak di Kabupaten Lebak Banten Memberi Pesan Khusus untuk Jakarta 

Gaya gravitasi telah mempengaruhi pergerakan masa tanah dan berbagai material lepas lainnya yang menuruni lereng bukit atau gunung.

"Dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, empat kecamatan berpotensi mengalami pergerakan tanah menengah, 22 kecamatan berpotensi terjadi pergeseran tanah tingkat menengah hingga tinggi," kata Aris Nurjatmiko Senin 19 September 2022.

Aris merinci kecamatan yang berpotensi mengalami pergerakan tanah adalah Babakanmadang, Bojonggede, Cariu, Ciawi, Cibinong, Cigudeg, Cileungsi, Cisarua, Citeureup, Gunungsindur, Jasinga, Jonggol.

Baca Juga: Lebih Lima Ribu Jiwa Kebanjiran di Nagan Raya, 26 Orang Dievakuasi Akibat Tanah Bergerak 

Selain itu Kecamatan Klapanunggal, Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Parung, Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Tajurhalang, dan Tanjungsari.

Selain itu, masih ada 14 kecamatan yang memiliki potensi menengah hingga tinggi pergeseran tanah disertai banjir bandang atau aliran bahan rombakan yang  merupakan fenomena dimana percampuran air, lumpur, dan kerikil mengalir dengan kecepatan tinggi terbawa aliran banjir.

Aris mengimbau kepada warga Bogor selalu melihat peta pergerakan tanah yang diunggah BPBD secara berkala di Instagram melalui akun resmi BPBD Kabupaten Bogor bernama @bpbdkabbogor.

Baca Juga: Empat Orang Meninggal, 125 Mengungsi Akibat Tanah Bergerak di Kotabaru

Bagi wilayah memiliki potesi pergerakan tanah harus selalu siaga menghadapi bencana. Siapkan tas siaga bencana agar selalu tanggap dalam menghadapi bencana yang datang secara tiba-tiba.

Sebelumnya, bencana pergeseran tanah terjadi di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor pada Rabu, 14 September 2022. Bencana pergeseran tanah itu menyebabkan kerusakan setidaknya 23 bangunan dan bagian jalan sepanjang satu kilometer.

Dari peristiwa 14 September kemarin ada 20 KK terdampak, dan yang  terancam ada 177 KK dari dua RW dengan total penghuni 589 jiwa. Sementara 24 warga yang mengungsi akibat pergeseran tanah yang terjadi di Desa Bojongkoneng.

Baca Juga: Longsor, 2 Perjalanan Kereta Sukabumi-Bogor Dibatalkan

Menurut catatan yang ada sepanjang Januari 2021, fenomena tanah bergerak terjadi di sejumlah daerah, seperti Sukabumi dan Ciamis, Jawa Barat juga di Wonosobo dan Purwarejoawa Tengah. Fenomena tanah bergerak juga dilaporkan di Aceh.

Gerakan tanah sendiri menurutn Kabag Program dan Anggaran Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana BPPT Nurhidayat adalah perpindahan massa tanah atau batu pada arah tegak, mendatar atau miring dari kedudukan semula. 

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebut retakan tanah yang timbul akibat fenomena tanah bergerak di Tangsel misalnya merupakan sinyal bahaya kepada masyarakat.

Fenomena itu muncul di Kampung Keranggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. mengatakan, survei yang dilakukannya mengindikasikan pergerakan tanah sudah mulai terlihat.

Baca Juga: 10 Kecamatan Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, Nias Utara Tetapkan Tanggap Darurat, 4.654 Rumah Terdampak

Bencana longsor dan tanah bergerak atau bergeser terjadi di Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Akibatnya, satu Kampung terisolir dan 22 Kepala Keluarga (KK) diungsikan sementara ke tempat lebih aman.

 Camat Cigudeg Pardi Jawa Barat mengatakan ia ikut merasakan tanah bergerak di wilayahnya, dan dia menjelaskan idak ada korban jiwa atau luka, tidak ada rumah rusak. Hanya satu Kampung sedikit terisolir," kata Camat Cigudeg Pardi, Minggu  Ahad kemarin.

Pardi mengatakan, kampung yang terisolir merupakan Kampung Cibugis Desa Banyuwangi. Akses jalan menuju kampung ini mengalami keretakan parah akibat tanah bergerak, sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan baik roda empat maupun roda dua.

Seperti diketahuibencana longsor dan tanah bergerak di Kabupaten Bogor terjadi pada Sabtu 17 September siang yang didahului hujan deras pada Jumat 16 Sepgtember sore hingga malam hari. ***

 

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler