Mendikbudristek: Ekosistem Teknologi Kemendikbudristek Dorong Inovasi

11 Agustus 2022, 11:35 WIB
Nadiem isunya bakal direshuffle. Pasalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah dilebur dengan Kementerian Riset dan Teknologi. /suara.com/

POSJAKUT - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan pemerintah akan terus mendorong dan memastikan Ekosistem Teknologi Pendidikan yang diluncurkan dapat terus digunakan dan mendorong lahirnya inovasi baik dalam pembelajaran maupun administrasi pendidikan.

“Saya berharap platform-platform yang telah dibuat dapat menghasilkan begitu banyak karya, inovasi dan kepercayaan diri pada dosen, guru, murid, dan mahasiswa di seluruh Indonesia untuk berani tampil, berani mencoba hal baru, berani gagal. Hanya dengan cara itu kita bisa berani sukses,” ujar Menteri Nadiem dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Tolak Bahasa Melayu sebagai Bahasa Resmi Kedua ASEAN

Hal itu disampaikan dalam dialog dengan guru, kepala sekolah, dosen, dan siswa terkait berbagai platform teknologi yang telah diluncurkan Kemendikbudristek.

Dialog yang mengusung tema “Transformasi dan Inovasi di Sektor Pendidikan Melalui Teknologi” itu diselenggarakan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) Tahun 2022, di Jakarta, Rabu (10/8).

Kepala Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) Gabungan Kota Jayapura, Sandra Grace Titihalawa yang menjadi salah satu narasumber pada dialog ini menceritakan manfaat ekosistem teknologi pendidikan di sekolahnya, salah satunya Platform Merdeka Mengajar.

Menurutnya, dengan adanya platform ini, para guru di sekolahnya tidak perlu lagi meninggalkan muridnya ketika mengikuti pelatihan.

“Dengan adanya fitur belajar mandiri dalam platform Merdeka Mengajar, guru tidak lagi meninggalkan kelas, tetapi dengan mencari waktu kosong dapat bisa meningkatkan pemahaman mereka terkait dengan apa itu Kurikulum Merdeka,” ucapnya.

Baca Juga: Universitas Terbuka Resmi Jadi PTNBH, Mendikbudristek Nadiem Makarim: UT Jadi 'Bayi Bongsor'

Platform selanjutnya, kata Sandra, adalah Rapor Pendidikan yang dapat menjelaskan karakteristik sekolah.

“Kita bisa melihat level kita, ada di mana anak-anak kita, sehingga dari Rapor Pendidikan ini kita coba membedah kemudian kita menyusun program supaya anak-anak dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi dan kemudian juga meningkatkan karakter,” katanya.

Selain itu, penggunaan platform Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS), Sandra menuturkan, selama ini sekolahnya memerlukan kertas yang banyak untuk membuat laporan.

“Melalui ARKAS, kami sangat terbantu karena kita hanya menginput di ARKAS kemudian pelaporannya dan bukti fisiknya disimpan di sekolah. Itu yang sangat membantu pekerjaan kami secara efektif tidak membutuhkan banyak waktu dalam proses manajemen sekolah,” urainya.

Senada, Guru Penggerak angkatan 2 yang bertugas di SMPN 7 Makassar, Sulawesi Selatan, Nasmur Muhammad Tahir Kohar juga menceritakan kebermanfaatan Platform Merdeka Mengajar.

Baca Juga: Kanwil Kemenag Jatim dan Infradigital Gelar Anugerah Inovasi Madrasah Digital Jawa Timur Tahun 2021

Ia dan guru lainnya dapat belajar secara mandiri bagaimana mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing.

“Di situlah kami belajar bagaimana menarik tujuan dari capaian pembelajaran sampai bagaimana membuat modul dan merevisi sebuah modul,” tuturnya.***

Editor: Mulya Achdami

Tags

Terkini

Terpopuler