Bolehkan Puasa Syawal, Tapi Punya Utang Puasa Ramadhan? Ini Jawaban Ustadz Tuasikal

25 Mei 2022, 15:00 WIB
Jadwal Buka Puasa Ramadhan 1443 H untuk Wilayah Jember dan Sekitarnya Hari ini Minggu, 17 April 2022 /foto : Nur Aliem Halvaima - Posjakut/

POSJAKUT – Bulan Syawal tinggal Enam hari lagi? Masih bisa untuk berpuasa Syawal mulai besok. Masalahnya, bolehkan puasa Syawal sementara masih ada utang puasa Ramadhan karena haid?

"Kondisi ini seringkali harus dialami wanita muslimah sehingga menjadi halangan untuk beribadah sunnah sebagaimana dianjurkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam," jelas Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal.

Sementara kita tahu keutamaan puasa Syawal, seperti hadits dari Abu Ayyu radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Siapa yang melakukan puasa Ramadhan lantas ia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim, no. 1164)

Baca Juga: TAUSIYAH : Bolehkah Qadha Puasa Syawal di Bulan Dzul Qa’dah?

Hukum Qadha Puasa dan Puasa Syawal Enam Hari

Mengenai masalah menggabungkan puasa wajib (qadha puasa, puasa nadzar, puasa kafarat) dan puasa syawal enam hari ada dua pendapat dalam madzhab Syafii:

Pendapat pertama: Tidak boleh menggabungkan antara puasa wajib dan puasa enam hari Syawal karena masing-masing punya maksud tersendiri sehingga tidak bisa tadakhul dalam niat.

Pendapat kedua: Boleh menggabungkan antara niat qadha dan puasa enam hari Syawal. Karena maksud puasa Syawal adalah menyibukkan diri dengan puasa di bulan Syawal.

Hal ini diqiyaskan dengan shalat tahiyatul masjid, boleh dilakukan shalat apa pun ketika masuk masjid.

Diqiyaskan dengan masih sahnya mandi wajib yang bisa digabungkan dengan mandi Jumat. Namun, menurut pendapat ini, menggabungkan qadha puasa dan puasa sunnah Syawal tidak mendapatkan pahala sempurna.

Baca Juga: Iman Adalah Kamu Memilih Kejujuran Meski Membahayakanmu: Sayyidina Ali

Dalam Hasyiyah Asy-Syarqawi ‘ala At-Tahriir li Asy-Syaikh Zakariya Al-Anshari (1:474):

"Seandainya seseorang berpuasa qadha Ramadhan, puasa nadzar, atau puasa sunnah lainnya di bulan Syawal dengan puasa qadha’ Ramadhan, nadzar, atau melakukan puasa lainnya, maka pahala puasa sunnah tetap diperoleh," jelas Ustadz Tuasikal, seperti dilansir laman rumaysho, Rabu 25 Mei 2022.

Yang penting ada puasa di bulan Syawal. Akan tetapi, pahala puasa sempurna tidak diperoleh. Karena pahala puasa sempurna dari puasa Syawal bisa diperoleh jika dengan niatan khusus puasa enam hari di bulan Syawal.

Namun, pahala puasa sempurna tidak didapati karena baru didapati kalau diniatkan puasa enam hari Syawal secara khusus. Demikian pula yang luput dari puasa Syawal, tidak disebut ia berpuasa Ramadhan lantas diikuti puasa enam hari Syawal.

Dalam Nihayah Al-Muhtaj (3:208) disebutkan, “Seandainya berpuasa di bulan Syawal untuk qadha, nadzar, atau selainnya atau berpuasa qadha atau semacamnya tadi di hari Asyura, maka pahala puasa sunnahnya tetap diperoleh.

Baca Juga: TAUSIYAH : Adab Membaca Al-Qur'an

Sebagaimana Al-Walid rahimahullah memfatwakan demikian, mengikuti Al-Barizi, Al-Ashfuni, An-Nasyiri, Al-Faqih ‘Ali bin Shalih Al-Hadhrami, dan selain mereka.

Namun, puasa Syawal yang digabungkan dengan qadha dan semacamnya tadi tidak mendapatkan pahala puasa sempurna seperti yang dituntut. Yang jelas, menggabungkan seperti tadi masih boleh.”

Apakah sah mendahulukan puasa Syawal bagi orang yang tidak berpuasa pada bulan Ramadhan karena ada uzur seperti haidh dan semacamnya atau tanpa ada uzur?

Jika ada yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa ada uzur, haram baginya untuk puasa Syawal, qadha’ puasa diperintahkan untuk segera dilakukan, hendaknya ia tidak sibukkan dengan puasa yang lain.***Baca Juga: Tiba Pekan Depan, Shayne Pattynama Ikuti Langkah Jordi dan Sandy Perkuat Timnas Indonesia

Editor: Mulya Achdami

Terkini

Terpopuler