Terawan yang Menawan di Mata Wartawan, Menerawang Nasib Sang Dokter Pasca 'Dipecat' IDI

29 Maret 2022, 22:00 WIB
Prof Dr dr Terawan Agus Putranto /Nur Aliem Halvaima /Antara Foto / Pikiran Rakyat / Posjakut

POSJAKUT - Ketika berita tersiar bila dr Terawan Agus Putranto dipecat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), langsung heboh jagat raya ini. Kenapa?

Coba saja. Kehebohan serupa, juga terjadi di media sosial (medsos). Kabar mengenai nasib mantan Menteri Kesehatan era Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, langsung viral.

Pemecatan sebagai anggota IDI terhadap dr Terawan Agus Putranto tersebut, juga menjadi pro-kontra di kalangan publik, antara setuju dan tidak setuju. 

Baca Juga: Ramadhan Pertama Tanpa Suami, Begini yang Dilakukan Angelina Sondakh Setelah Keluar dari Penjara

"Saya membayangkan wajah yang murah senyum itu pasti menganggap permasalahan yang menimpa dirinya, bukan kiamat baginya," kata Nazar Husain, wartawan senior dari Harian Pelita ini.

Berikut hasil terawang "Nazar Pelita", seorang wartawan, dimuat POSJAKUT di sini, atas izin yang bersangkutan, Selasa 29 Maret 2022.

Saya justru melihatnya atau menerawan tepatnya; sebuah pergulatan kedengkian atau bisa juga disebut kebencian. 

Baca Juga: Dr Terawan Dipecat, Tagar Bubarkan IDI Trending di Media Sosial Twitter

Kebencian, bila ditilik lebih jauh lagi, sosok Pak Terawan banyak menerobos ilmu kedokteran sesuai citacitanya yang ingin berbuat kebaikan.

Lahir 5 Agustus 1964 dari sebuah desa kecil di Panggonan Kutha Ngayogyakarta, Terawan kecil pasti memiliki cita-cita besar saat itu.

Lulusan Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Airlangga, Liyane.

Baca Juga: IDI Minta Vaksin Nusantara Diselesaikan Secara Ilmiah, Tak Boleh Diselesaikan Secara Politik

Terawan menurut saya sosok yang sangat menawan karena di jalur kehidupannya selalu ingin berbuat baik, membantu orang-orang dirundung kesulitan penyakit.

Dalam perjalanan hidupnya, Terawan pernah menduduki jabatan tertinggi negara yakni Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Hingga akhirnya dia mencoba mencari kehidupan barunya; sebagai pengobat yang sangat dinamis dan kreatif.

"Sampai hari ini saya masih sangat bangga dan merasa terhormat berhimpun di sana (IDI)," kata dr Terawan, seperti dikutip media, Senin 28 Maret 2022.

Baca Juga: HUMOR NETIZEN : Begini Cara Mengindari Kegemukan dan Masuk Angin

Artinya dr Terawan masih mencintai organisasi IDI yang telah mendepaknya, tanpa kompromi.

Bahkan dr Terawan itu tidak korupsi, tapi dipecat oleh organisasi profesinya. 

Dipecat karena kreatifitas dan terobosannya dalam dunia medis. Padahal mestinya negeri ini mengapresiasi dan memfasilitasi kreatifitas dan kelebihan dokter.

Buntut pemecatan Terawan itu, IDI menghadapi urusan panjang. Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan, ramai-ramai membela Terawan. 

Baca Juga: VIRAL! Polisi Bekuk Maling Motor yang Operasi Sambil Gendong Anak Balitanya

Anggota dewan pun mengusulkan agar IDI dipanggil ke Senayan.

Bukan orang elit negara saja yang membelanya, tapi masyarakat luas pun ikut membela dengan mengutarakan melalui media sosial mau pun di media online.

Menurut saya; IDI sebagai organisasi profesi medis seharusnya menjaga "marwah" sosok yang bernama dr Terawan. IDI wajib memeliharanya sebagai sosok sejarah manusia pengabdi bangsa dan negara.

Baca Juga: Antisipasi Embargo, DPR RI Inisiasi Vaksin Nusantara Besutan eks Menkes dr Terawan Agus Putranto

Harusnya IDI mampu memperjuangkan hal-hal sepele seperti ini. Jangan dibiarkan dokter-dokter muda yang ingin mengabdi pada negara malah dibiarkan menganggur. Begitu bentuk protes masyarakat yang saya catat.

Pertanyaannya apakah pemecatan dr Terawan lalu pemerintah membiarkannya "dilukai" oleh organisasi yang sangat dicintainya? 

Apakah ini namanya pembunuhan karakter; sehingga dr Terawan tak berdaya. 

Memang bagi saya dr Terawan adalah manusia yang sangat menawan. Itu saja. 

Jakarta 29 Maret 2022 (Nazar Husain). ***

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler