Network
POSJAKUT – Baru tiga bulan menjabat Durut PT MRT Jakarta, Pemprov DKI Mohamad Aprindy diganti diganti oleh Tuhiyat yang dinilai berpengalaman di di bidang corporate financing.
Menurut Plt Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Fitria Rahadiani, pergantian bos di MRT ini diharapkan dapat memperkuat proses kooordinasi antara Pemprov. DKI Jakarta, Kemenhub, Bappenas, dan juga Kemenkeu dan PT MRT.
Tuhiyat sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ). Jabatan itu diiemban Tuhiyat sejak Februari 2020.
Baca Juga: PT MRT Jakarta Terus Lakukan Kerjasama dengan Perusahaan Startup Untuk Tingkatkan Layanan Pelanggan
Tuhiyat menggantikan Mohamad Aprindy yang baru tiga bulan menjabat sebagai bos perusahaan tersebut sejak diangkat oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 22 Juli 2022 lalu.
“Pergantian Dirut di perusahaan transportasi masal ini dilakukan melalui keputusan para pemegang saham di luar RUPS yang ditandatangani pada 25 Oktober 2022,” kata Fitria Rahadiani, Kamis 27 Oktober 2022.
Firia Rahadiani mengatakan PT MITJ adalah perusahaan patungan antara Pemprov DKI Jakarta lewat BUMD PT MRT Jakarta (Perseroda) dan pemerintah pusat lewat BUMN PT KAI (Persero) dengan kepemilikan masing-masing 51 persen dan 49 persen.
Baca Juga: PT MRT Jakarta Bertekad Menjadikan Perjalanan Kereta Api Sebagai Ruang Ketiga dan Interaksi
Perusahaan patungan tersebut punya wewenang menata 72 stasiun di Ibu Kota sebagai transit oriented development (TOD), mengoperasikan Kereta Bandara, Kereta Loopline Commuterline, hingga pembangunan KA Elevated Loopline.
Penyegaran juga dilakukan pada jajaran Dewan Komisaris PT MRT Jakarta dengan diangkatnya Dodik Wijanarko sebagai Komisaris Utama, Bambang Kristiyono sebagai Komisaris dan William P. Sabandar sebagai Komisaris.
Dodik Wijanarko sebelumnya menjabat sebagai Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat 2020-2021.
Bambang Kristiyono sebelumnya merupakan Kapolda Kalimantan Utara pada 2020 dan William Sabandar sebelumnya merupakan Direktur Utama PT MRT Jakarta 2016-2022.
“Diharapkan dapat memberikan arahan dan masukan kepada direksi dalam kaitannya dengan proses pembangunan MRT Jakarta Fase 2 dan fase-fase berikutnya,” kata Fitria.
Baca Juga: Butuh Rp190 Triliun, PT MRT Jakarta Rancang 40 Persen Pembiayaan MRT Fase 3 dan 4 Libatkan Swasta
Fitria menjelaskan, penggantian Direktur Utama, Komisaris Utama dan anggota komisaris telah dilakukan sesuai prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan melalui Keputusan Para Pemegang Saham di luar RUPS yang ditandatangani pada 25 Oktober 2022.
“Semoga Direktur Utama dan jajaran Dewan Komisaris yang baru mampu melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab,” kata Fitria.
Ia menyampaikan, penyegaran dalam jajaran pengurus PT MRT Jakarta (Perseroda) menjadi hal yang penting. Kinerja jajaran Direksi dan Dewan Komisaris PT MRT Jakarta (Perseroda) sejauh ini menunjukkan progres dan capaian yang baik.
Baca Juga: PT MRT Jakarta Lakukan Penyesuaian Operasional dengan Kapasitas Penumpang 100 Persen
“Ke depan diperlukan upaya yang semakin intensif untuk berkoordinasi dengan stakeholders terkait dalam rangka pemenuhan pendanaan khususnya pembiayaan fase 2 dan fase berikutnya dalam waktu dekat,” urai Fitria.
Dengan dilakukan pengangkatan tersebut, maka susunan pengurus PT MRT Jakarta menjadi sebagai berikut: Dewan Komisaris, Dodik Wijanarko, Komisaris Utama, Rukijo dan William Sabandar, Bambang Kristiyono masing-masing sebagai Komisaris.
Direksi Direktur Utama: Tuhiyat, Direktur Konstruksi: Silvia Halim, Direktur Operasi dan Pemeliharaan: Muhammad Effendi, Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi: Roy Rahendra dan Direktur Pengembangan Bisnis: Farchad Mahfud. ***
Artikel Rekomendasi