Sementara komponen mendasar ketiga untuk menyempurnakan yang dua tadi adalah literasi, yaitu penguasaan membaca, penguasaan bahasa, penguasaan teknologi, penguasaan budaya dan juga penguasaan soal keuangan.
Baca Juga: Kemendikbudristek Alokasikan Rp1 Triliun Dana Pendamping Kampus Merdeka
Sekarang ini kemampuan mebaca di Indonesia termasuk mahasiswa STAI Attaqwa masih rendah meskipun minat membacanya relatif tinggi. Indikasinya, kalau baca watsApp bisa tahan berlama-lama, tetapi membaca materi kuliah agak panjang langsung skip.
Belum lagi membaca buku, baru melihat buku agak gede sedikit sudah mundur duluan. Buku banyak bahasa asingnya, ogah. Ini menunjukkan minat membaca tinggi tetapi kemampuan membacanya rendah.
Indikasi lain misalnya saat nyusun skripsi, tidak mau susah-susah cari referensi dari sumber pertama, senengnya kok malah ngutip dari skripsi yang sudah jadi karena memang lebih gampang, tetapi kualitasnya jadi disangsikan.
Irfan Mas'ud mengatakan, jika tiga komponen kebutuhan masa depan tadi sudah dipersiapkan dengan serius dan benar, dia yakin para lulusan STAI Attaqwa ditempatkan dimana pun mereka akan siap menghadapi. ***
Artikel Rekomendasi