IPAL (instalasi pengolahan air limbah) yang akan dibangun di area seluas 2.910 meter persegi di lokasi IPA Cilandak ini menggunakan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR).
Teknologi MBBR dengan kapasitas pengolahan air limbah sebesar 6.000 meter kubik per hari mampu melayani hingga 112.665 Populasi Ekuivalen (PE).
Baca Juga: Sampai 31 Januari 2023 PAM Jaya Mulai Ikut Kelola Sejumlah IPA di Jakarta Bersama Mitra Swasta
Pembangunan IPAL sendii akan dimulai awal 2023 dan terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama dengan kapasitas pengolahan 4.000 meter kubik per hari dan jaringan pipa air limbah sisi selatan.
Tahap kedua dengan kapasitas pengolahan 2.000 meter kubik per hari dan jaringan pipa air limbah sisi utara.
Direktur Utama Perumda Paljaya, Aris Supriyanto berharap, selain mencegah pencemaran lingkungan, IPAL yang nantinya dibangun juga untuk memberi contoh solusi terhadap permasalahan yang kerap ditemui dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah.
Baca Juga: Tahun Depan Sebagian Warga Jakarta Sudah Bisa Nikmati Air Siap Minum PAM Jaya
“Solusi permasalahan di antaranya, menjawab tantangan keterbatasan lahan, kebutuhan akan kemudahan dan efisiensi operasional serta memastikan terjaminannya kualitas air hasil atau effluent sesuai dengan baku mutu yang berlaku,” jelas Aris.
Selain itu dapat dikembalikan dengan aman ke badan air (Kali Krukut), air hasil olahan lanjutan dari IPAL milik Paljaya juga diharapkan mampu dimanfaatkan sebagai alternatif penyediaan air baku bagi PAM Jaya ataupun dapat juga didistribusikan sebagai reclaimed water.
Baca Juga: Perumda PAM Jaya Menargetkan 2,6 Juta Keluarga Warga Jakarta Terlayani Air Siap Minum pada 2030
Artikel Rekomendasi