Persoalan tersebut menurutnya juga dialami oleh beberapa petugas Pos lainnya dan petugs dari pengantar belanja online. Apalagi mereka bekerja untuk wilayah itu belum begitu lama, pasti akan bingung.
Riyanto berharap, selain Pemprov dapat melakukan melakukan penomoran rumah secara teratur, ia juga ingin adanya sosialisasi yang massif bila ada perubahan nama jalan di suatu lokasi.
Baca Juga: Gaya Hidup Baru Masa Pandemi, Belanja Online Hidupkan Usaha E-Commerce di Perkotaan
"Kita sih berharap ada satu acuan yang selaras dan disosialisasikan secara massif agar dipahami masyarakat," kata Riyanto.mengeluhkan banyak penomoran rumah yang loncat-loncat hingga membingkungkan mereka terutama di daerah padat pendduk di Jakarta Barat.
Selain itu banyak jalan baru yang dibangun warga yang jika tidak diatur secara tertib akan menyulitkan para petugas pengantara barang.
Baca Juga: Kemendikbud Ristek Terapkan Program Baru. Namanya 'SIPLah' Belanja Online Kebutuhan Sekolah
Seperti diketahui, NielsenIQ mencatat jumlah konsumen belanja online di Indonesia yang menggunakan e-commerce mencapai 32 juta orang pada 2021. Jumlahnya meningkat 88 persen dibandingkan 2020 yang hanya 17 juta orang.
Menrut Direktur Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri jumlah konsumen belanja online yang paling tainggi peningkatannya terjadi di Jakarta, karena pengguna internet di Indonesia naik 32 persen dari 34 juta menjadi 45 juta orang sepanjang tahun ini.
Karena itu selain mengurutkan kembali penomoran rumah dan nama jalan, juga disesuaikan dengan google map terbaru hingga menudahkan petugas kurir. ***
Artikel Rekomendasi