POSJAKUT -- Tewasnya Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat menurut versi kuasa Keluarga, Kamarudin Simanjuntak, ternyata didahului ancaman pembunuhan yang diterima mantan Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo ini sebulan sebelum dibunuh,
Tewasnya Brigadir Yoshua ini didahului ancaman yang bahkan, menurut Kamarudin , membuat anggota Bhayangkara Negara itu sampai menangis ketakutan. Ancaman itu terus berlanjut sampai satu hari sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya.
Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan hal itu Sabtu 23 Juli 2022 saat mendampingi pihak keluarga memenuhi panggilan penyidik di Mapolda Jambi.
-Baca Juga: Kontroversi tewasnya Brigadir J, Titik Terang dari Komnas HAM: Catatan Luka
Informasi yang disampaikan Kamarudin berdsarkan jejak digital yan ditemukan pihaknya berupa rekaman elektronik yang berhubungan dengan dugaan pembunuhan terencana.
"Satu hal yang perlu diinformasikan adalah kami sudah menemukan jejak digital dugaan pembunuhan berencana, artinya ada rekaman elektronik," kata Kamaruddin Simanjutak dikutip dari Antara.
"Itu rekaman elektronik teknisnya akan kami ungkap nanti," katanya.
Menurutnya, rekaman elektronik tersebut menunjukkan Brigadir J ketakutan pada Juni 2022 hingga menangis.
Kamaruddin menjelaskan dugaan ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga satu hari menjelang kejadian.
-Baca Juga: Terbunuhnya Brigadir J, DPR Minta Hasil Autopsi Dibuka ke Masyarakat
Artikel Rekomendasi