Sebelumnya, Komisi B DPRD DKI Jakarta bakal menyepakati usulan dari Pemprov DKI soal tarif integrasi tiga moda transportasi sebesar Rp10 ribu untuk mendukung kemudahan mobilitas warga DKI termasuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Dukung Ganjil Genap, PT TransJakarta Lakukan Penyesuaian Reaktivasi Rute dan Jam Operasional
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, dari hasil pendalaman nilai yang diajukan yaitu Rp10 ribu kelihatannya akan disepakati bersama. Ismail mengkui jika integrase taruf tersebut disepakati dipastikan subsidi yang akan dikeluarkan dari APBD DKI lumayan besar.
Meski begitu, ia menyakini bengkaknya besaran subsidi yang dibebankan ke APBD sudah dikalkulasi. Prinsipnya subsidi yang keluarkan meski itu ada peningkatan tapi tujuannya adalah menjadi stimulus untuk gerakkan perekonomian.
Sejauh ini politisi PKS tersebut memang belum menghitung secar cermat berapa subsidi yang dubutuhkan jika disepakati besaran integrase tariff Rp10 ribu itu disetujui.
Baca Juga: PT LRT Jakarta Lakukan Uji Coba Rute Integrasi Stasiun Pegangsaan Dua-JIS hingga 31 Maret 2022
"Itu sedang dibahas, nanti lebih jelas pas pembahasan di KUA-PPAS (Kebijakan Umum APBD-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara) karena angka baru akan terlihat secara signifikan di sana," kata Ismail.
Seperti diketahui, selama ini Pemprov DKI memberikan subsida untuk transportasi publik atau public service obligation (PSO) TransJakarta sebesar Rp4 triliun. Dengan bertambhnya MRT dan LRT subsidinya diusulkan mencapai Rp6,18 triliun.
Syafrin Liputo merinci, dana sebe\sar itu Rp4,56 triliun untuk PT TransJakarta, Rp 1,12 triliun untuk PT MRT Jakarta; dan Rp 496,13 miliar untuk PT LRT Jakarta. ***
Artikel Rekomendasi