POSJAKUT - Kasihanilah orang – orang fakir yang sedikit sabar, dan orang – orang kaya yang sedikit syukur.
Demikian antara lain nasihat Sayyidina Ali bin Abi Thalib, dari sekian banyak butir-butir hikmahnya tentang orang fakir dan orang kaya.
Orang fakir kurang bersabar, orang kaya kurang bersyukur. Itulah kenyataan yang sering kita temukan dalam kenyataan hidup sehari-hari.
-Baca Juga: Orang Pandai Mengenal Orang Bodoh Karena Ia Pernah Bodoh: Sayyidina Ali
Mengakui dalam hati bahwa kekayaan yang dia peroleh adalah nikmat dari Allah, adalah suatu bentuk syukur. Menggunakan kenikmatan tersebut untuk menggapai ridha Allah, karena Dia-lah yang memberikannya, adalah juga bentuk syukur.
Kebalikan dari itu, tentunya, kekayaan yang ia peroleh adalah berkat kehebatannya berbisnis maupun berkat kerja kerasnya. Serta menggunakan kekayaan yang dia peroleh pada hal-hal yang tidak untuk menggapai ridha Allah.
Terkait dengan kefakiran, menurut Sayyidina Ali, sangat erat kaitnnya dengan kesabaran. Sebab, bersabar atas kefakiran itu adalah sebuah bentuk kanaah.
Menahan hati dari perasaan marah, kesal, dan dongkol terhadap ketentuan Allah, adalah kesabaran.
-Baca Juga: RENUNGAN: Shalawat dan Kerinduan si Nenek
Menahan lisan dari berkeluh kesah dan menggerutu akan takdir Allah, adalah juga kesabaran. Itulah sekelumit contoh tentang kesabaran.
Menurut Sayyidina Ali, baik yang fakir dan sedikit bersabar, maupun yang kaya dan sedikit bersyukur, harus
dikasihani karena mereka terlalu lama lalai.
Masih banyak lagi nasihat-nasihat Sayyidina Ali yang dijadikan sebagai butir-butir hikmah yang bisa dipetik jadi pelajaran hidup.
Berikut butir-butir hikmah lainnya yang dikutip dari buku Al Hikam yang disusun dan diterjemahkan oleh Juman Rofarih;
-Baca Juga: TAUSIYAH : Hadits Kewajiban Mencari Nafkah
114. Pendengki takkan senang kepadamu sampai salah satu dari kalian (kau dan pendengki) mati.
115. Pendengki melihat hilangnya anugerahmu sebagai anugerahnya.
116. Orang yang dengki kepadamu tak kan berterima kasih atas kebaikanmu kepadanya.
117. Hukumlah orang yang dengki kepadamu dengan perlakuan baik kepadanya.
118. Orang yang tak diselamatkan oleh kesabaran akan dihancurkan oleh kegelisahan.
119. Ada dua macam sabar: sabar atas sesuatu yang kau benci dan sabar atas sesuatu yang kau sukai.
120. Menanggung kefakiran lebih bagus dari pada menanggung kehinaan. Sebab, bersabar atas kefakiran adalah bentuk kanaah, bersabar atas kehinaan adalah bentuk kelemahan.
121. Bukan disebut sikap sabar saat dilakukan dalam kondisi tenang. Disebut sikap sabar adalah jika dilakukan dalam kondisi marah.
122. Kasihanilah orang-orang fakir yang sedikit sabar, dan orang – orang kaya yang sedikit syukur. Kasihanilah masing-masing karena terlalu lama lalai.***
Sumber: Al-Hikam Ali bin Abi Thalib,Serambi,2015
Artikel Rekomendasi