POSJAKUT -- Iman adalah kau memilih kejujuran meski membahayakanmu dari pada memilih kebohongan yang menguntungkanmu.
Begitu Sayyidina Ali bin Abi Thalib merumuskan pengertian iman. Ini tentu saja menyangkut hubungan sesama manusia, atau apa yang disebut hablumminannas.
Dalam kehidupan sehari-hari, hampir tidak pernah kita tidak mendengar orang bicara iman. Namun kecenderungannya adalah, orang selalu lebih condong kepada hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta, hubungan hamba dengan Allah SWT, Hablumminallah.
-Baca Juga: JADWAL SHALAT: Untuk Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi
Nah, dalam kaitan ini Sayyidina Ali merumuskan juga pengertian iman terkait hubungan dengan sesama.
Iman, menurut khalifah keempat Khulafaurrsasyidin itu, adalah juga; kau tak berkata lebih banyak daripada yang kau lakukan.
Lalu, ketika kau tidak berbohong dalam menyampaikan ucapan orang lain, itu juga adalah bagian dari iman.
Masih cukup banyak butir-butir hikmah dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang terhimpun di dalam kitab Nahj al-Balagah dan Syarh Nahj al-Balagah yang menjadi sumbangan berharga bagi khazanah keislaman.
-Baca Juga: Butir-butir Hikmah Sayyidina Ali: Jarak Terjauh Seorang Hamba dari Allah...
Berikut beberapa butir hikmah lainnya:
- Tubuh sehat karena tak banyak hasad.
- Benarkanlah prasangka orang yang berprasangka baik kepadamu.
- Setiap anugerah memiliki pembuka dan penghalang. Pembuka anugerah adalah sabar, penghalang anugerah adalah malas.
- Kesedihan dan kemarahan adalah dua tuan yang menyertai hal yang tak kau sukai. Jika sesuatu yang tak kau sukai datang dari atasanmu, muncullah kesedihan. Jika sesuatu yang tak kau sukai datang dari bawahanmu, muncullah kemarahan.
- Harapan (akan rahmat Allah) lebih kuat dari pada rasa takut (akan siksa). Kau takut kepada Allah atas dosamu dan mengharap kemurahan hati-Nya. Rasa takut adalah milikmu, harapan adalah milik Allah.
- Di antara kebajikan paling utama adalah murah hati saat kondisi sulit, setia saat kesal, ampunan saat memiliki kekuatan.
- Ingatlah keadilan Allah kepadamu saat kau zalim. Ingatlah kekuasaan Allah saat kau berkuasa.
- Allah menjadikanmu terlahir – merdeka; janganlah menjadi budak orang lain.
- Iman adalah kau memilih kejujuran meski membahayakanmu dari pada kebohongan yang menguntungkanmu; kau tak berkata lebih banyak daripada yang kau lakukan; kau tak berbohong dalam menyampaikan ucapan orang lain.***
--Baca Juga: TAUSIYAH : Bolehkah Qadha Puasa Syawal di Bulan Dzul Qa’dah?
Sumber: Al-Hikam Ali bin Abi Thalib,Serambi,2015
Artikel Rekomendasi