Butir-butir Hikmah Sayyidina Ali: Jarak Terjauh Seorang Hamba dari Allah...

- 23 Mei 2022, 07:40 WIB
Illustrasi tentang wanita//Pixabay
Illustrasi tentang wanita//Pixabay /lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com/

POSJAKUT – “Jarak terjauh seorang hamba dari Allah adalah saat yang menjadi perhatiannya adalah perutnya dan kemaluannya. ”

Demikian salah satu butir hikmah pilihan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib, yang mungkin, tidak begitu banyak diingat orang atau jarang digunakan.

Bandingkan dengan butir hikmah pilihan yang lain, “Jangan mencari hidup untuk makan, tapi carilah makan untuk hidup.”

Ini lebih populer, sering diaktualisasikan dalam hidup sehari-hari, yang biasanya malah ditambah-tambahi dengan embel-embel, “…yang hidup untuk makan itu adalah hewan.”

-Baca Juga: RENUNGAN: Shalawat dan Kerinduan si Nenek

Jika ditelaah makna butir hikmah tentang jarak terjauh seorang hamba dari Allah, sungguh begitu mendalamnya.

Perhatikan Surah Qaf ayat 6: “Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”

Sayyidina Ali mengingatkan, seorang hamba yang hanya memperhatikan urusan perutnya dan urusan kemaluannya tentu sangat tidak sejalan dengan perintah Al Quran Surah Qaf ayat 6 di atas.

Urusan perut dan urusan kemaluan ini, mengingatkan kita pada pameo: tahta, harta dan wanita. Tiga hal yang membuat orang suka lupa pada tujuan hidup, yaitu beribadah. Terutama soal harta (urusan perut ) dan wanita (kemaluan).

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x