-Baca Juga: TAUSYIAH: Ini 4 Hal yang Dapat Mengangkat Derajat Seseorang
Betisnya yang dulu terlilit kain sutera yang mengkilat, kini diikat dengan rantai besi yang merah terbakar, melepuhkan daging kaki. Saking kagetnya, si nenek pun menjerit dan terbangun dari tidurnya, ia memang sedang bermimpi.
Keesokan harinya ia melapor kepada Imam Hasan Basri atas mimpi yang diperolehnya itu. Imam Hasan Basri terkejut, betapa berat siksaan yang diterima gadis itu.
Namun demikian si nenek tidak putus asa, ia pun terus membaca shalawat kepada Nabi sebagai bukti kecintaannya kepada Rasulullah.
Suatu malam Imam Hasan Basri bermimpi bertemu dengan gadis, puteri nenek itu. Kenyataan yang dilihat Imam Hasan Basri berbeda dengan mimpi yang dialami si nenek.
Gadis ini benar-benar cantik. Memakai kalung untaian mutiara putih, bermata unta sangat indah, pakaiannya sutra halus berbau harum wangi. Imam Hasan Basri menjadi terpesona.
“Wahai tuan guru, apakah tuan guru tidak mengenal saya?”Tanya si Gadis di dalam mimpi itu.
Waliyullah itu menggeleng. “Tikdak kenal,”kata Imam Hasan Basri.
“Saya adalah anak nenek itu, nenek yang pernah minta amalan kepada Imam,”kata gadis itu lagi.
-Baca Juga: RENUNGAN: Akibat Lupa dalam Shalat
Artikel Rekomendasi