KULTUM RAMADHAN: Puasa Menjadi Mi’raj Ruhani bagi Setiap Orang Beragama

- 22 April 2022, 11:05 WIB
Ketua PP Muhammdiyah Haedar Nashir
Ketua PP Muhammdiyah Haedar Nashir /muhammadiyah.or.id/

Juga hawa nafsu yang bersifat biologis. Manusia punya itu tetapi ketika dia tumpah ke segala arah hasrat-hasrat itu juga akan membuat manusia menjadi seperti binatang yang melata.

Maka ajaran luhur dari puasa agama, sebenarnya agar manusia itu menjadi khalifah atas nafsunya sendiri.

Agar dia menjadi orang yang mampu mengelola, mendidik, mengedukasi, bahkan mengekang dan mengendalikan dirinya sendiri agar dia tidak dikendalikan hawa nafsunya.

Sampai ke titik puncak. Hawa nafsu itu dalam Islam disebut, tidak ada puncak perbudakan diri itu selain menuhankan hawa nafsunya.

Pada titik inilah sebenarnya puasa menjadi Mi’raj Ruhani bagi setiap orang beragama.

-Baca Juga: TAUSIYAH : Syafa'at Al Qur'an di Dalam Kubur

Caranya tidak membunuh hawa nafsu itu tetapi memperkokoh basis keruhanian kita yang paling esensial yang kemudian membentuk akal budi agar dia tangguh terhadap merah meronanya hawa nafsu yang selalu ingin menggerogoti kita.

Meski begitu, pada dimensi natural, hawa nafsu itu ada sisi positif. Hawa nafsu itu membuat manusia menjadi manusia bukan malaikat.

Jadi ada hasrat-hasrat yang dimiliki manusia membuat dia ingin lebih baik, menjadi orang yang berinteraksi dengan sesama, laki-laki dan perempuan.

Tetapi itu tadi ada batas-batas yang harus dijaga. Nah puasa menjaga itu.***

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini