Sementara itu, untuk lokasi rawan pergeseran tanah yang berada di lahan aset Pemprov DKI Jakarta dibuatkan turap oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan pihak dinas terkait lainnya.
Mujiono menjelaskan, Kecamatan Pasar Rebo hingga kini masih menunggu hasil kajian resmi dari BPBD DKI Jakarta terkait potensi pergeseran tanah untuk melakukan langkah-langkah pencegahan.
Baca Juga: Ketua DPD Kritik BLT: Oligarki Sawit Menang Hattrick, Nama-nama Mafia Migor Ditelan Bumi
"Infonya baru dari media massa. Bahwa sesar (patahan) Cibatu yang tadinya hanya sampai Setu, Bekasi, sekarang potensinya sudah sampai Tangerang. Namun, hasil kajian dan info resmi (BPBD DKI) belum kami dapatkan," kata Mujiono
Seperti diketahui sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengingatkan ada 10 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur harus diwaspadai karena rawan terjadi pergerakan tanah.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji menjelaskan, berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa daerah di DKI Jakarta berada di zona menengah.
Pada zona itu dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Dia menjelaskan wilayah yang memiliki potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan dari BMKG.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengingatkan warga di 10 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur untuk mewaspadai tanah rawan bergerak per Maret 2022.
Artikel Rekomendasi