Bernostalgia dengan Permainan Anak Tradisional, dari Congklak, Petak Benteng hingga Lompat Karet

1 Oktober 2022, 18:35 WIB
Bernostalgia dengan Permainan Anak Tradisional, dari Tapak Gunung, Congklak, Petak Benteng, Galasin, Bola Bekel, Lompat Karet hingga Kelereng /Nur Aliem Halvaima /Foto : Mochamad Tresna Suheryanto - Beritajakarta.id/ Posjakut

POSJAKUT - Masih ada yang ingat dengan permainan tradisional masa kanak-kanak? Tentu masing-masing daerah memiliki permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak.

Khusus untuk Kota Jakarta, setidaknya ada tujuh permainan tradisonal yang cukup populer. Permainan tersebut kini sudah jarang dimainkan lagi oleh anak-anak. 

Antara lain yaitu permainan Tapak Gunung, Congklak, Petak Benteng, Galasin, Bola Bekel, Lompat Karet dan Kelereng.

"Saat ini zamannya serba gadget, kami ingin mengajak masyarakat untuk mengingat berbagai permainan tradisional saat kecil," kata Yan Aufar Al Kautsar.

Baca Juga: Setelah 2 Tahun Vakum, Festival Pesisir Kembali Digelar di Jakarta Utara

Yan Aufar Al Kautsar sendiri, adalah Ketua Pelaksana Hompimpa Jakarta, yang kegiatannya menggelar event "Jakarta Maritim Fest" dengan tagline "Ayo Main, Nostalgia Bersama".

Menurut Yan Aufar Al Kautsar, Hompimpa Jakarta menggelar rangkaian kegiatan event "Jakarta Maritim Fest" di Jalasena, Pantai Maju, Jakarta Utara, Minggu 25 September 2022 silam.

Sebanyak 70 peserta mengikuti kegiatan Hompimpa Jakarta yang diselenggrakan relawan Jakarta Maju Bersama (JMB) bersama dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) itu.

Ada tujuh permainan tradisonal yang kita sajikan. Dalam giat ini, masyarakat diajak untuk bernostalgia dengan ikut bermain permainan tradisional. 

Baca Juga: Indonesia Drum dan Perkusi Festival (IDPFEST) 2022 Dibuka Kembali, Begini Cara Pendaftarannya!

Yan Aufar mengungkapkan, ada tujuh permainan yang disajikan dimana peserta yang bisa bebas memilih di acara "Jakarta Maritim Fest" tersebut.

Menurut Aufar, antusias masyarakat untuk bernostalgia dengan permainan tradisional ternyata cukup besar. Terbukti, dari target 50 peserta, ternyata yang daftar dan ikut kegiatan ini ada 70 peserta.  

"Kami targetkan 50, ternyata yang ikut ada 70 peserta dari beragam komunitas di Jakarta. Kami sangat bersyukur, melihat antusias warga," tuturnya.

Darti Isyanti (50), salah satu peserta pemain congklak, mengaku senang karena bisa menikmati kembai permainan masa kecil. 

Baca Juga: Film 'Yuni' dan 'Kukira Kau Rumah' Berpeluang sebagai yang Terbaik di Festival Sinematek, Berikut Bocorannya!

Menurutnya permainan tradisional lebih menantang dan dapat meningkatkan interaksi sosial antar sesama.

Perempuan yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar ini menambahkan, akan memperkenalkan permainan tradisional kepada muridnya sebagai upaya melestarikan budaya bangsa.

"Saya akan perkenalkan permainan tradisonal ini kepada murid-murid saya, agar permainan tradisional yang merupakan salah satu budaya bangsa ini tidak punah," ungkapnya.***

 

Editor: Nur Aliem Halvaima

Sumber: Beritajakarta.id

Tags

Terkini

Terpopuler