Terbunuhnya Brigadir J Kembali Memancing Suara Jokowi: Jangan Ada yang Ditutupi

21 Juli 2022, 19:50 WIB
Presiden Jokowi saat menjawab pertanyaan wartawan //Foto: BPMI Setpres . /Setkab.go.id/


POSJAKUT -- Terbunuhnya Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat kembali menarik perhatian Presiden Joko Widodo.

Terbunuhnya Brigadir J ini, sejak pekan pertama memang sudah menarik perhatian Presiden. Namun hingga hari ini, Kamis 21 JUli 2022, genap dua minggu, belum juga menemukan titik terang sehingga Presiden kembali bicara,jangan ada yang ditutup-tutupi.

Presiden memberikan tanggapan atas perkembangan insiden yang menewaskan Brigadir J yang awalnya disebut-sebut karena baku tembak antarpolisi di rumah eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Saat ditanya tanggapannya mengenai penemuan rekaman CCTV atas peristiwa tersebut, Presiden menegaskan agar kasus tersebut diusut tuntas dengan transparan.

-Baca Juga: Terbunuhnya Brigadir J, IPW Desak Penjab Timsus Periksa Anggota Divpropam dan Polres

“Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan,” tegas Presiden Jokowi saat menyampaikan keterangan di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, NTT, Kamis 21 Juli 2022.

Kepala Negara juga menegaskan bahwa pengusutan secara tuntas dan transparan tersebut penting untuk dilakukan agar tidak ada keragu-raguan dari masyarakat terhadap peristiwa tersebut.

Menurutnya, Polri juga harus bisa menjaga kepercayaan publik pada institusinya.

“Itu penting agar masyarakat tidak ada keraguan-keraguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga,” imbuhnya.

Sejauh ini Polri telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini. Tim ini dikomandoi Wakapolri serta dibantu Irwasum, Kabareskrim, Kabaintelkam, AS SDM Polri. Dari pihak eksternal, Kompolnas dan Komnas HAM juga dilibatkan.

-Baca Juga: Terbunuhnya Brigadir J, Brigjen Hendra Kurniawan dan Kombes Budhi H.Susianto Dicopot

"Kita mengharapkan bahwa kasus ini bisa dilaksanakan secara transparan, objektif dan tentunya karena khusus menyangkut masalah anggota, kami juga ingin peristiwa yang ada ini betul-betul bisa menjadi terang," tuturnya.

Dalam perkembangannya hingga Rabu malam 20 Juli 2022, Kapolri telah menonaktifkan tiga petinggi Polri.

Selain Irjen Pol Ferdy Sambo dinonaktifkan dari jabatan Kepala Divisi Propam Polri, juga Brigjen Hendra Kurniawan dari Kepala Biro Paminal Dividi Propam POlri dan Kombes Budhi Herdi Susianto dari jabatan Kapolres Jakarta Selatan.***

 

Editor: Ramli Amin

Tags

Terkini

Terpopuler