POSJAKUT - Komunitas Jelajah Budaya menjalin kerjasama dengan pengelola Museum Bahari Jakarta, dalam memperkenalkan budaya dan museum kepada masyarakat luas.
Khusus mengenai kolaborasi antara Komunitas Jelajah Budaya dengan Museum Bahari ini, diakui Ketua Komunitas Jelajah Budaya, Kartum Setiawan, S.Hum, Jumat 8 Juli 2022.
Menurut Kartum Setiawan, Komunitas Jelajah Budaya yang dipimpinnya sudah sejak tahun 2005 berkolaborasi dengan Museum Bahari.
"Kolaborasi tersebut dilakukan baik dengan kegiatan 'Jelajah Kota Toea', 'Jelajah Malam' dan Pameran Temporer'," kata Kartum dalam bincang-bincang dengan Suprihardjo, pengamat budaya seperti dikutip POSJAKUT.
Baca Juga: Dinas Kebudayaan DKI Buka Kembali Titik Nol Meridian Batavia di Museum Bahari Jakarta
Kartum Setiawan mengaku sangat mengapresiasi pada pengelola Museum Kebaharian Jakarta atas perhatiannya selama ini kepada Komunitas Jelajah Budaya.
"Semoga semakin banyak program publik yang melibatkan masyarakat," kaya Kartum.
Komunitas Jelajah Budaya Museum Kebaharian Jakarta diakui, selama ini memang banyak programnya melibatkan masyarakat.
Belum lama ini, bahkan masyarakat Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara, ikut merayakan HUT ke 45 di Museum Bahari.
Di Museum Bahari, juga terdapat ruang pamer "Titik O (Nol)". Mengenai ruang pamer ini, diakui Kartum, dapat memberikan pengetahuan ke masyarakat bagaimana pentingnya titik O (Nol) tersebut.
Di masa lalu, titik O (Nol) sebagai acuan kota Batavia, yang menandakan bahwa lingkungan museum bahari teraebut sangat penting.
Sementara itu, Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta meliputi Museum Bahari di Pasar Ikan, Penjaringan.
Juga termasuk Taman Arkeologi Onrust di Kepulauan Seribu dan Rumah Si Pitung, Situs Marunda, Cilincing.***