HBH IWSS Kota Bekasi, Ustadz DR Abdul Hafied Paronda: Tak Ada Manusia Jahat, Allah Ciptakan Secara Fitrah

30 Mei 2022, 22:56 WIB
Halal BI Halal IWSS Kota Bekasi, Ustadz DR Ir Abdul Hafied Paronda MSc: Tak Ada Manusia Jahat, Allah Ciptakan Dengan Fitrah. Ustadz Hafid di antara anggota IWSS Kota Bekasi /Nur Aliem Halvaima /Foto : Nur Aliem Halvaima/ POSJAKUT /

POSJAKUT - Tidak ada satupun manusia yang dilahirkan membawa sifat jahat, sebab Allah menciptakan manusia itu secara fitrah, penuh dengan kesucian. 

"Manusia diciptakan dari tanah. dan fitrah yang non materi atau spiritual," kata Ustad DR. Ir. Abdul Hafied Paronda, MSc.

Ustadz DR. Ir. Abdul Hafied Paronda, MSc menyampaikan ini dalam tausiyahnya di acara halal bi halal (HBH) Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) Kota Bekasi, Minggu 29 Mei 2022.

Di depan pengurus dan anggota IWSS, Ustadz Abdul Hafied Paronda mengatakan bahwa manusia itu pada prinsipnya tidak jahat sesuai penciptaan Allah yang fitrah.

Baca Juga: Peringati HUT Ke-14, Pengacara KAI Erman Umar Ziarah ke Makam Advokat Senior Adnan Buyung Nasution Dkk

"Kalau manusia itu kemudian jahat, maka pembimbingnya atau orang tuanyalah yang menjadikan dia Muslim, Majusi dan Nasrani," kata penasehat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Bekasi ini. 

Kalau orang tersebut menjadi jahat, kata Abdul Hafied Paronda, jahat itu kemudian, munafik juga begitu. Hanya karena tidak mampu melawan dirinya mengendalikan napsu amarah.

Itu sebabnya menurut penceramah Bugis asal Kabupaten Bone, Sulsel ini, kalau lebaran, semua kesalahan, perbuatan buruk ditutup.

"Dalam bahasa Bugis, lebaran itu disebut 'malleppe' artinya melipat. Ibarat pakaian, dilipat dan dimasukkan ke lemari. Diusahakan agar tetap bersih lalu dilipat (dileppe)," katanya.

Baca Juga: Prof Dr HM Darwis Hude: Lailatul Qadar Dapat Hampiri Setiap Hamba Allah Secara Berbeda-beda

Karena itu, kita diperintahkan untuk selalu berbuat baik. Kalau kita senantiasa melakukan hal yang baik, perbuatan yang dimuliakan, maka tidak akan pernah ada dendam.

Makanya hakikat puasa itu, mengajari kita menjadi orang taqwa, jujur, tidak menjadi koruptor. Semuanya dibendung dengan puasa. 

Manusia juga, kata Abdul Hafied Paronda, dianjurkan agar selalu istighfar. Sebab istighfar itu adalah wujud kejujuran manusia mengakui sudah berbuat kesalahan. 

"Jadil bersegeralah minta ampunan Allah," kata penulis buku bertema agama ini.

Sementara itu Ketua IWSS Kota Bekasi, Yeane Cicilia Kaat dalam sambutannya menyambut baik dilaksanakannya acara halal bi halal ini.

Baca Juga: Ketua IWSS, Yeane Cicilia Abidin: Wanita Perantau Sulsel Harus Ikut Berkontribusi dalam Pembagunan Kota Bekasi

Sesuai tema halal bi halal yaitu "Silaturahim Untuk Menjaga Kekompakan", Yeane Cicilia Kaat berharap anggota dan pengurus IWSS Kota Bekasi tetap menjalin silaturahim antar sesama perantau.

"Selain itu sebagai perantau asal Sulsel, kita harus menyadari bahwa apa yang kita punya saat ini, mari kita sumbangkan kepada pembangunan Kota Bekasi," kata Yeane Cicilia Kaat.

"Baik itu sumbangsih sebagai perantau yang sifatnya tenaga, pemikiran dan hal-hal lain yang bisa bermanfaat bagi pembangunan Kota Bekasi," istri dari Ketua KKSS Kota Bekasi, Abidin Beddu. 

Usai acara halal bi halal, dilanjutkan arisan bagi anggota IWSS yang berlangsung di rumah Ibu Suriyati di Jalan Kusuma Utara Raya Perumahah Wisma Jaya, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi. ***

 

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler