POSJAKUT -- Shalat dhuha adalah ibadah yang sangat dianjurkan sebelum kita melaksanakan tugas rutin baik bekerja, sekolah, belajar, dan sejenisnya.
Shalat dhuha ada baiknya dijadikan pengisi pagi kita secara rutin. Sempatkanlah selalu untuk mengerjakan shalat dhuha.
Shalat dhuha termasuk salah satu dari shalat sunah yang sangat dianjurkan.Hal tersebut penting karena ada sejumlah fadhilah atau keutamaan yang melekat dari shalat sunah ini.
-Baca Juga: TAUSIYAH : Nasihat Ulama dan Hadits Nabi tentang Masa
Shalat dhuha memiliki banyak dalil, baik dari Al-Qur’an maupun hadits yang menegaskan keutamaannya. Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in menjelaskan seperti dibawah ini:
Shalat dhuha disunahkan berdasarkan firman Allah SWT: Bertasbih bersama dia di waktu petang dan pagi.’
Ibnu Abbas menafsirkan shalat isyraq adalah shalat dhuha. Sementara Bukhari-Muslim juga meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa:
Rasulullah pernah berwasiat tiga hal kepadaku: Puasa 3 hari dalam setiap bulan, shalat dhuha dua rakaat, dan witir sebelum tidur.
Wasiat Nabi tersebut tidak hanya khusus bagi Abu Hurairah, tetapi berlaku untuk seluruh umat Nabi Muhammad SAW karena di dalam hadits lain disebutkan shalat dhuha memiliki banyak keutamaan dan hikmah.
-Baca Juga: TAUSYIAH: Ini 4 Hal yang Dapat Mengangkat Derajat Seseorang
Di antara hikmah shalat dhuha ialah sebagai berikut.
1. Ampunan Dosa
Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dijelaskan bahwa orang yang membiasakan shalat dhuha dosanya akan diampuni oleh Allah SWT, meskipun dosa tersebut sebanyak buih di lautan.
Rasulullah bersabda sebagai berikut: Siapa yang membiasakan (menjaga) shalat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan. (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
2. Tidak Dianggap Orang Lalai
Setiap orang tentu tidak ingin dianggap sebagai orang lengah ataupun lalai dalam hal mencari rahmat Tuhan. Salah satu cara agar terhindar dari sifat lalai adalah mengerjakan shalat dhuha. Rasulullah bersabda sebagai berikut: Orang yang mengerjakan shalat dhuha tidak termasuk orang lalai, (HR Al-Baihaqi dan An-Nasa’i).***
3. Sebagai Sedekah
Rasulullah bersabda: Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat. (HR Muslim).
Selain tiga hikmah di atas, masih banyak hikmah shalat dhuha yang disebutkan dalam hadits Nabi.
-Baca Juga: RENUNGAN: Akibat Lupa dalam Shalat
Shalat dhuha biasanya dikerjakan ketika matahari sudah mulai naik seukuran tombak, atau kisaran jam 7 pagi, sampai tergelincirnya matahari.
Minimal rakaat shalat dhuha adalah 2 rakaat dan lebih utama dikerjakan sebanyak 8 rakaat. Wallahu a’lam.***
Sumber: nu online/jatim.nu.or.id/100522.