Elon Musk Ejek Rusia Gagal Retas Internet Satelitnya di Ukraina, Apa Benar Rusia Pelakunya?

11 Mei 2022, 19:30 WIB
Elon Musk /Instagram/@elonrmuskk

POSJAKUT - Elon Musk mengejek Rusia gagal meretas satelit SpaceX Starlink, satu-satunya layanan internet yang masih aktif di Ukraina, padahal sudah kerja keras.

Lewat akun Twitternya, Elon mengunggah potongan artikel tentang Rusia menjatuhkan internet satelit di Ukraina, lalu menulis, "Starlink telah menolak upaya gangguan & peretasan perang siber Rusia sejauh ini, tetapi mereka meningkatkan kerja keras mereka."

Baca Juga: Larang Ekspor Minyak Kelapa Sawit di Tengah Lonjakan Harga Pangan, Indonesia Tuai Protes Internasional

Percobaan peretasan itu terjadi setelah Inggris, AS, dan UE secara terbuka menyalahkan Rusia atas serangan siber terhadap perusahaan komunikasi AS, Viasat, dengan menonaktifkan internet di Ukraina dan Eropa tengah.

Serangan Viasat terjadi satu jam sebelum invasi Vladimir Putin ke Ukraina. Serangan itu ditujukan pada militer Ukraina tetapi juga berdampak pada pengguna internet sipil.

Intelijen dari Inggris dan AS mengindikasikan Moskow berada di balik serangkaian insiden dunia maya menjelang invasi.

Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) telah menilai bahwa intelijen militer Rusia kemungkinan besar terlibat dalam serangan 13 Januari di situs web pemerintah Ukraina dan penyebaran malware perusak Whispergate.

NCSC juga menimbang potensi keterlibatan Rusia atas serangan siber berikutnya yang menargetkan jaringan internet Viasat pada 24 Februari saat pasukan Moskow bersiap untuk menyerang.

Baca Juga: Nakes Covid di China Lockdown Pabrik Apple, Para Buruh Memberontak Ingin Pulang ke Rumah

“Ini adalah bukti yang jelas dan mengejutkan dari serangan yang disengaja dan jahat oleh Rusia terhadap Ukraina yang memiliki konsekuensi signifikan pada orang-orang biasa dan bisnis di Ukraina dan di seluruh Eropa,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss.

"Kami akan terus menyerukan perilaku jahat Rusia dan agresi tak beralasan di darat, laut, dan dunia maya, dan memastikannya menghadapi konsekuensi yang parah."

Keputusan untuk secara terbuka menyalahkan Rusia atas serangan itu terjadi ketika para pemimpin keamanan siber dari aliansi intelijen Five Eyes (Inggris, AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru), Uni Eropa dan sekutu lainnya bertemu pada konferensi NCSC di Newport, South Wales.

Dilansir dari Converty Telegraph, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunjungi Swedia dan Finlandia pada hari Rabu, 11 Mei 2022, untuk mempertimbangkan pengajuan keanggotaan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina.***

Editor: Abdurrauf Said

Tags

Terkini

Terpopuler