RENUNGAN: Nostalgia Pergi Haji, Kalu Mau Berangkat Belajar dulu Dong...

31 Januari 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi amalan haji kelima, yakni pelaksanaan wukuf di Arafah. /Pixabay/ahmadi19 /pikiranrakyat.com/


POSJAKUT --Bang Pi’i pada setiap musim haji, selalu bernostalgia atas peristiwa yang pernah dialaminya.

Kemarin dulu ia ikut mengantar Jemaah dari kampungnya menuju ke Pondok Gede di Jakarta Timur, sekadar ikut mengantar sampai asrama haji.

Ia terkenang bagaimana nikmatnya di antar oleh segerombolan manusia yang mengantar ke asrama haji. Begitu tiba di Pondok Gede, perasaan seakan-akan sudah berada di luar negeri.

Betapa tidak? Karena di sana dia sudah di karantina, tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali mengikuti petunjuk dari petugas-petugas PHI.

Ketika naik pesawan Bang Pii hatinya berdebar debar, takut pesawat itu jatuh, seperi peristiwa Srilanka di mana ratusan jamaah tewas.

Baca Juga: RENUNGAN: Teguran Seorang Wanita kepada Umar

Tetapi begitu diumumkan pramugari bahwa pesawatnya sudah mendekat pelabuhan Jeddah, baru hati Bang Pii lega.

“Alhamdulillah…sampe kita,” kata Bang Pii.

“Diman kita ini bang,” tanya Boing pada Bang Pii.

“Kita bersyukur sudah sampai di Jeddah, bentar lagi kita sudah mendarat terus dibawa ke Madinah.

“Kenapa ke Madinah Bang,” tanya Boing.

“Ya, memang begitu aturannya. Sebab kita berangkat termasuk gelombang awal.”
“Memangnya semua pesawat awal ke Madinah dulu?”

“Lha…iya, bikin hajinya (maksudnya wukuf) kan masih lama. Maka kita diduluin ziarah ke Madinah,” kata Bang Pii menjelaskan.

Tetapi si Boing tetap melongo, sekan-akan masih tidak mengerti. Maklumlah ia berangkat haji karena kebetulan punya duit. Sedang pengetahuan ibadahnya masih nol.

Suasana di masjid Madinah begitu ramai. Umat Islam yang shalat berjubel. Namun Bang Pii sertaBoing dan rombongan masih sanggup menerobos ke dalam ruangan Raudhah.

Baca Juga: HADITS SHAHIH: Nabi Muhammad Anjurkan Tiap Muslim Sering-sering Ziarah Kubur untuk Mengingat Mati

Ruangan yang disebut-sebut tempat sangat baik dan pahalanya sangat besar bila bisa sholat di ruangan itu.

Bang Pii menyaksikan orang-orang hitam, dan orang orang Turki suah berjejer sedang shalat Sunnah. Begitu Bang Pii dan Boing melangkah ke depan, tiba-tiba seseorang mengacungkan tangan.

Salah seorang dari rombongan mereka itu mengacungkan tangan menghalangi Bang Pii dan Boing lewat. Keduanya jadi terbengong-bengong, lagi shalat kok ngacungi tangan, kaya pelang sinyal kereta api saja.

Akhirnya mereka mengambil jalan lain. Setelah berhasil mendapatkan tempat, Bang Pii shalat seperti yang lain. Tak ketinggalan Boing berada di samping Bang Pii.

Namun Bang Pii terpaksa tertawa ngakak, ketika melihat Boing shalat setelah membaca takbir Allahu Akbar, tanda memulai shalat, tiba –tiba tangannya diacungkan seperti orang Turki tadi.

-Baca Juga: JADWAL SHOLAT: Untuk Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi

“lho…kenapa lu ikut-ikutan pakai pele segala,” kata Bang Pii agak geli.

“Ane kire , shalat di sini kaya gitu,” kata Boing.

“Makanya, kalau mau pergi haji, siap-siap belajar dulu dong. Jangan asal ikut orang,” kata Bang Pii sambal menjelaskan tingkah orang Turki tadi.***

Editor: Ramli Amin

Tags

Terkini

Terpopuler