POSJAKUT - Penumpang, awak armada bus atau sopir dan kernet mendapat pengawasan ketat terkait protokol kesehatan di Terminal L
Pengelola terminal sudah berkoordinasi dengan TNI-Polri guna pengawasan tersebut, terkait persiapan libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2021 mendatang,
Kepala Satuan Pelaksana Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Hernanto Setiawan, mengatakan hal ini dilakukan guna mengantisipasi potensi penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Dibangun Menggunakan Dana Sponsor, Ancol Bakal Miliki Sirkuit Formula E Terbaik di Dunia
Karena itu, pengelola Terminal Lebak Bulus melakukan pengawasan pada penumpang. Mereka diharuskan sudah vaksin.
"Kami melakukan pengecekan protokol kesehatan, masker, vaksinasi lengkap melalui aplikasi PeduliLindungi, dan bukti antigen. Kita cek secara random, kita periksa 1x24 jam," tambahnya.
Hernanto Setiawan, mengakui, ini sifatnya lintasan saja, jadi penumpang sudah dicek di terminal sebelumnya. Bisa dari pool, Rambutan, Ciputat, dan sekitar Jakarta Selatan.
Demikian juga perusahaan otobusnya. Itu standarnya sudah divaksin dan antigen untuk driver busnya.
“Kita hanya melakukan pengawasan dan berkordinasi dengan TNI-Polri untuk pengawasan protkes," kata Hernanto kepada wartawan.
Terminal Lebak Bulus sendiri, tak disediakan posko kesehatan untuk melakukan tes kesehatan pada awak bus.
Baca Juga: HUMOR NETIZEN : Ini Petunjuk Praktis Dari Dokter Cara Mengecek Libido
Hal ini lantaran tes kesehatan itu dilakukan oleh masing-masing perusahaan otobus.
Meski begitu, pihaknya bakal melakukan pengawasan secara visual baik fisik dan mentalnya dari sisi kesehatan awak bus, termasuk mengecek kartu vaksin dan antigen awak bus.
Terminal tak menyediakan fasilitas PCR ataupun Antigen. Jadi mereka harus secara mandiri saja Vaksin dan Antigen dari perusahaan otobusnya.
Baca Juga: Libur Nataru Tak Ada Penyekatan di Bogor, Polisi Akan Memberlakukan Ganjil-Genap di Beberapa Titik
"Itu salah satu syarat karena di sini kan terminal lintasan yah," katanya.
Pengecekan dilakukan mengenai stamina, cek suhu. Jika awak bus tersebut kondisi tubuhnya normal, maka boleh melakukan perjalanan atau pengoperasian bus.
Mengenai jumlah awak bus, diperkirakan jumlahnya tak jauh berbeda dengan jumlah armada bus, yang berjumlah 40-50 perhari di saat libur Nataru kali ini.***