Network
POSJAKUT - Deklarasi operasi militer khusus Vladimir Putin datang tidak lama setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dalam pidato emosionalnya, mengatakan rakyatnya menginginkan perdamaian.
"Tetapi jika kami diserang yang mengancam kebebasan dan kehidupan rakyat kami, kami akan melawan," kata Zelensky dalam permohonan yang disiarkan televisi untuk menghindari perang.
Selama pertemuan darurat di PBB, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mendesak Rusia untuk “mundur dari jurang sebelum terlambat.”
"Ini adalah saat yang berbahaya dan kami di sini untuk satu tujuan dan satu alasan saja," kata Thomas Greenfield, "untuk meminta Rusia berhenti."
Barbara Woodward, duta besar Inggris untuk PBB, mengatakan konflik skala penuh di Ukraina akan membawa “penderitaan besar, korban di kedua belah pihak, dan konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan.”
“Selama berbulan-bulan, Rusia telah menodongkan pistol ke kepala Ukraina,” kata Barbara Woodward. “Sekarang, jari Presiden Putin berada di pelatuk.”
Para pejabat AS telah memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Rusia siap untuk serangan yang akan segera terjadi.
Citra satelit dan pengumpulan intelijen telah menunjukkan 80% pasukan Rusia bergerak ke posisi depan. Sepuluh kapal amfibi Rusia berada di Laut Hitam untuk mendarat, menurut Departemen Pertahanan.
Artikel Rekomendasi