Korea Selatan Lakukan Uji Coba L-SAM, Pencegat Rudal untuk Antisipasi Serangan Korea Utara

- 23 Februari 2022, 21:30 WIB
Bendera Korea Selatan. Lee adalah salah satu dari 140 pengelola uang yang telah meninggalkan Layanan Pensiun Nasional
Bendera Korea Selatan. Lee adalah salah satu dari 140 pengelola uang yang telah meninggalkan Layanan Pensiun Nasional /Instagram/@seoul.southkorea

POSJAKUT - Korea Selatan pada hari Rabu melakukan uji coba rudal permukaan ke udara (surface to air) jarak jauh, kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan, sebulan setelah Korea Utara menguji sejumlah rudal yang semakin kuat dan berpotensi menyingkirkan pertahanan Korea Selatan.

Dialnsir dari Yonhap, L-SAM berhasil diluncurkan dari situs pengujian di Taean, 150 km barat daya ibukota Korea Selatan, Seoul, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya. Namun Kementerian Pertahanan menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut.

Ketegangan internasional telah meningkat atas serangkaian uji coba rudal balistik Korea Utara baru-baru ini. Januari adalah bulan rekor untuk tes semacam itu, dengan setidaknya tujuh peluncuran, termasuk tipe baru "rudal hipersonik" yang mampu bermanuver dengan kecepatan tinggi, sehingga berpotensi sulit untuk dicegat.

Pencegat nuklir L-SAM adalah "sistem senjata lokal paling mutakhir" yang saat ini sedang dikembangkan untuk bertahan melawan rudal atau ancaman terbang tinggi lainnya, menurut Badan Pengembangan Pertahanan Korea Selatan.

Baca Juga: Korea Utara vs Korea Selatan, Negara Mana yang Miliki Kekuatan Militer Lebih Hebat?

Uji coba dilakukan untuk menargetkan rudal yang masuk di ketinggian sekitar 50-60 kilometer, dan akan mulai beroperasi pada tahun 2026. Yonhap melaporkan uji coba pada Rabu 23 Februari 2022 meningkatkan prospek bahwa penyebarannya dapat dipercepat.

L-SAM dirancang untuk menjadi bagian dari "jaringan pertahanan berlapis" yang sudah mencakup rudal Patriot Advanced Capability-3 buatan AS dan senjata jarak menengah Cheongung II KM-SAM yang diproduksi secara lokal, berkemampuan mencegat target di berbagai ketinggian dan jangkauan. .

Korea Selatan juga menjadi tuan rumah baterai anti-rudal THAAD militer AS. Kandidat konservatif terkemuka dalam pemilihan presiden bulan depan telah berjanji untuk membeli baterai pencegat THAAD untuk ditempatkan lebih dekat ke Seoul, bahkan jika itu membawa pembalasan dari China, yang telah mengeluh bahwa radar peralatan yang kuat dapat menembus wilayahnya.

Seoul berencana untuk memproduksi sistem intersepsi artileri senilai $2,6 miliar, mirip dengan "Iron Dome" Israel, yang dirancang untuk melindungi kota dari serangan senjata jarak jauh dan roket Korea Utara.

Halaman:

Editor: Abdurrauf Said


Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x