Karena Suku Betawi sangat dipengaruhi kebudayaan peranakan Tionghoa, Lontong Cap Go Meh juga dianggap sebagai salah satu masakan Betawi. Makanan khas setiap perayaan Cap Go Meh ini juga terpengaruh oleh tradisi kupatan masyarakat Jawa yang dilakukan untuk menyemarakkan perayaan Idul Fitri di mana dalam tradisi ini masyarakat berkumpul dan berdoa di masjid untuk memohon keselamatan. Hidangan pun didominasi oleh ketupat.
Ketupat sendiri merupakan sajian berupa anyaman janur kelapa berbentuk persegi dan diisi beras. Ketupat biasa disantap bersama dengan opor ayam dan pelengkap lain. Melihat kebiasaan itu, warga Tionghoa pun menggunakannya sebagai ide untuk hantaran perayaan Cap Go Meh. Apalagi sajian seperti ini tidak mengandung babi.
Hal lain yang menjadi pelengkap lontong Cap Go Meh yakni ditambahkannya bubuk kedelai, docang (parutan kelapa dan kedelai yang dikukus), dan abing (parutan kelapa yang dimaniskan). Usai menyantap lontong, acara makan-makan ditutup dengan sajian wedang ronde. Sajian satu ini, selalu hadir dalam perayaan apapun yang berkaitan dengan budaya Tionghoa. Bagi orang Tionghoa, wedang ronde merupakan makanan para dewa. Wedang ronde ini juga mengandung cerita tersendiri. Yuk Cobain Bikin Lontong Cap Go Meh.
Berikut bahan-bahannya:
Cara Membuat Lontong Cap Go Meh
Untuk membuat lontong Cap Go Meh, memang membutuhkan waktu lama mengingat banyak panganan yang harus dibuat sebelum digabungkan dalam satu wadah menjadi sajian lontong Cap Go Meh. Pertama sekali, siapkan semua bahan yang dibutuhkan termasuk bumbu-bumbunya yakni:
Artikel Rekomendasi