TAUSIYAH : Cinta Rasulullah

- 6 Oktober 2022, 10:00 WIB
ILUSTRASI : Pintu keluar dari makam Rasulullah Muhammad SAW di Masjid Nabawi Madinah, Saudi Arabia
ILUSTRASI : Pintu keluar dari makam Rasulullah Muhammad SAW di Masjid Nabawi Madinah, Saudi Arabia /Nur Aliem Halvaima /Foto : dok Nur AH - Posjakut/

CINTA RASULULLAH

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

POSJAKUT - Cinta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abdullah bin Hisyam berkata, “Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau memegang tangan Umar bin Khaththab –radiyallahu 'anhu-.

Lalu Umar –radhiyallahu 'anhu- berkata,

 لأنت أحب إلي من كل شيء إلا من نفسي 

"Ya Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali terhadap diriku sendiri.”

Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata,

 لا والذي نفسي بيده حتى أكون أحب إليك من نفسك 

"Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya (imanmu belum sempurna). Tetapi aku harus lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri." Kemudian 'Umar berkata, فإنه الآن والله لأنت أحب إلي من نفسي 

Sekarang, demi Allah. Engkau (Rasulullah) lebih aku cintai daripada diriku sendiri."

Baca Juga: TAUSIYAH : Imam Batal di Tengah Salat

Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, الآن يا عمر ”Saat ini pula wahai Umar, (imanmu telah sempurna)." (HR. Bukhari) [Bukhari: 86-Kitabul Iman wan Nudzur, 2-Bab Bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersumpah]

Al Bukhari membawakan dalam kitabnya: Bab Mencintai Rasul shallallahu ’alaihi wa sallam adalah bagian dari iman.

An Nawawi membawakan dalam Shahih Muslim: Bab-Wajibnya Mencintai Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam lebih dari kecintaan pada keluarga, anak, orang tua, dan manusia seluruhnya. 

Dalam bab tersebut, Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ 

Baca Juga: TAUSIYAH : Sholat Sunnah Taubat

Salah seorang di antara kalian tidak akan beriman sampai aku lebih dia cintai daripada anaknya, orang tuanya bahkan seluruh manusia." (HR. Bukhari dan Muslim).

Semua Cinta Butuh Bukti

Cinta bukanlah hanya klaim semata. Semua cinta harus dengan bukti.

Di antara bentuk cinta pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah ittiba' (mengikuti), taat dan berpegang teguh pada petunjuknya. 

Karena ingatlah, ketaatan pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah buah dari kecintaan. Penyair Arab mengatakan:

لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَهُ إِنَّ المُحِبَّ لِمَنْ يُحِبُّ مُطِيْعٌ 

Sekiranya cintamu itu benar niscaya engkau akan mentaatinya Karena orang yang mencintai tentu akan mentaati orang yang dicintainya

WaLLAAHUa'lam.***

Editor: Nur Aliem Halvaima

Sumber: Fatamorgana Djufri Tambora


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x